Suara.com - Ketua dewan komisioner Otoritas Jasa Keuangan Muliaman Hadad menyebutkan kesadaran mengakses lembaga keuangan di daerah masih sangat minim. Ini terkait persoalan literasi keuangan di Indonesia.
Menurutnya untuk mengetahui penyebab rendahnya literasi keuangan di Indonesia dibutuhkan beberapa identifikasi yang mendalam.
"Jadi kalau dari hasil identifikasi kenapa penyebab literasi keuangan masih rendah. Ada karena edukasinya yang masih minim, karena akses yang jauh. Kan biasanya keuangan ada di kotanya kan. Jadi banyak penyebab akses keuangan ini tertutup," kata Muliaman saat meluncurkan program 'PELAKU' di hotel Le meredian Jakarta Pusat, Selasa (22/12/2015).
OJK berencana akan membentuk tim percepatan akses keuangan di daerah. Tim ini melibatkan semua pemangku kepentingan. Termasuk OJK, Bank Indonesia dan pemerintah daerah.
Tujuannya untuk mendorong masyarakat di daerah agar paham tentang akses lembaga keuangan.
"Terutama Pemda karena Pemda pasti menginginkan rakyatnya lebih sejahtera salah satunya dengan membuka seluas-luasnya akses keuangan di daerah ini benar-benar bisa bekerja efektif dan membuka akses keuangan lebih cepat," ungkapnya.
Menurutnya, dengan membuka akses keuangan sebesar-besarnya kepada masyarakat di seluruh Indonesia dapat memberikan atau menyumbang pertumbuhan ekonomi di Indonesia menjadi lebih baik.
"Makanya kita harus dekatkan keuangan kepada masyarakat dan terus mengedukasi masyarakat untuk mendorong literasi keuangan di Indonesia lebih baik di tahun-tahun mendatang," tegasnya.