Konsolidasi ATM Bank BUMN Hemat Rp6,8 Triliun per Tahun

Adhitya Himawan Suara.Com
Senin, 21 Desember 2015 | 14:21 WIB
Konsolidasi ATM Bank BUMN Hemat Rp6,8 Triliun per Tahun
Ketua Umum Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) Asmawi Syam [BRI]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Konsolidasi fasilitas Anjungan Tunai Mandiri Himpunan Bank Milik Negara (ATM Himbara) diperkirakan dapat menghemat biaya pengelolaan ATM hingga Rp6,8 triliun per tahun.

"Selain biaya pengelolaan ATM, sinergi 4 Bank BUMN ini (Bank BRI, Bank Mandiri, Bank BNI dan Bank BTN) juga memangkas biaya transaksi via ATM di masyarakat sekitar Rp7,3 triliun per tahun," kata Ketua Himbara Asmawi Syam, usai peluncuran "Link ATM Himbara" di Blok B Pusat Grosir Tanah Abang, Jakarta Pusat, Senin (21/12/2015).

Menurut Asmawi, dengan dikonsolidasikannya ATM 4 Bak BUMN tersebut maka memberikan banyak manfaat, antara lain menghemat biaya operasional sehingga bank yang bersangkutan dapat lebih mengembangkan untuk meningkatkan transaksi.

Pada kesempatan itu, Menteri BUMN Rini Soemarno bersama dengan Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Muliaman D Hadad, didaulat secara resmi meluncurkan Link ATM Himbara tersebut.

Untuk tahap awal sebanyak 50 jaringan mesin ATM Himbara sudah tersedia dan dapat digunakan di wilayah Jabodetabek.

"Selanjutnya, ditargetkan sebanyak 800 jaringan mesin ATM akan terkonsolidasi pada tahun 2016," tutur Asmawi.

Dengan sinergi ini maka transaksi transfer melalui ATM Himbara dapat ditekan hingga 50 persen, menjadi sebesar Rp4.000 per transaksi.

Sedangkan untuk transaksi tarik tunai di bank lain sesama anggota Himbara turun menjadi hanya Rp500 per sekali penarikan.

Sementara itu, Direktur Utama BTN, Maryono mengatakan implementasi ATM Himbara menunjukkan semangat kerakyatan yang diusung pemerintahan Presiden Jokowi-JK dalam sistem perbankan Indonesia.

"Ini bagus, karena ujungnya untuk rakyat dan kami mendukung," ujar Maryono.

Sedangkan Direktur Utama Bank BNI, Achmad Baiquni mengaku optimistis penggabungan ATM bank-bank BUMN berdampak positif bagi bisnis bank.

"Dengan penurunan tarif transaksi melalui ATM Himbara, frekuensi penggunakan ATM Himbara oleh masyarakat diperkirakan semakin meningkat. Sehingga pendapatan berbasis biaya (fee based income) bank akan naik," ujarnya.

Hingga Desember 2015, jumlah seluruh mesin ATM Bank BUMN mencapai 55.804 unit yang tersebar di seluruh Indonesia. Jumlah ini mencapai 60 persen dari total ATM Perbankan di Indonesia secara keseluruhan.

Rencana penggabungan mesin ATM Bank BUMN dikemukakan pemerintah pertama kali pada Februari 2015. Hingga akhir tahun lalu, BTN memiliki 1.800 mesin ATM. Sementara, Bank Mandiri, BRI, dan BNI masing-masing 15.000-20.000 mesin ATM.

(Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI