Pasokan Berlimpah, Harga Minyak Dunia Turun

Jum'at, 18 Desember 2015 | 05:17 WIB
Pasokan Berlimpah, Harga Minyak Dunia Turun
Perkembangan harga minyak dunia. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Harga minyak dunia berakhir turun lagi ke terendah baru multi-tahun, Jumat (18/12/2015) pagi. Harga tertekan oleh kekhawatiran tentang tingginya persediaan minyak AS dan penguatan dolar AS setelah Federal Reserve menaikkan suku bunganya.

Patokan AS, minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Januari, merosot 57 sen menjadi 34,95 dolar AS per barel di New York Mercantile Exchange.

Minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman Februari, turun 33 sen menjadi ditutup pada 37,06 dolar AS per barel di perdagangan London.

Penurunan terjadi setelah laporan persediaan Departemen Energi AS pada Rabu menunjukkan kenaikan besar dalam stok minyak mentah komersial negara tersebut, serta peningkatan dalam persedian bahan bakar bensin dan distilat.

Pasokan minyak mentah AS pekan lalu naik 4,8 juta barel menjadi 490,7 juta barel, 110,7 juta barel lebih dari satu tahun sebelumnya. Produksi minyak mentah AS juga bertambah 12.000 barel menjadi 9,176 juta barel per hari pekan lalu.

Juga pada Rabu, Federal Reserve mengumumkan kenaikan pertama suku bunga acuan AS dalam sembilan tahun terakhir, mengangkat dolar terhadap mata uang lainnya.

Greenback yang lebih kuat memperlemah permintaan untuk minyak yang dihargakan mata uang dolar di pasar internasional, karena menjadi lebih mahal bagi pemegang mata uang lemah.

Gene McGillian, broker dan analis di Tradition Energy, mengatakan harga minyak mungkin akan menguji tingkat terendah 2008, yang akan membawa WTI ke sekitar 32 dolar AS per barel.

"Sampai kita melihat tanda-tanda bahwa produksi secara mendasar mulai turun di suatu tempat di dunia bahwa kegiatan ekonomi bergerak naik dan meningkatkan permintaan bahan bakar, pasar akan tetap pada tingkat yang rendah dan menghancurkan daerah-daerah terendah di selama resesi besar," kata McGillian. (Antara/Xinhua)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI