Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) memprediksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2016 hanya 5,5 persen. Angka ini lebih kecil jika dibandingkan dengan asumsi pertumbuhan yang ditargetkan pemerintah dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2016 sekitar 5,8 sampai 6,2 persen.
Ketua Umum APINDO Haryadi Sukamdani menjelaskan, hal ini lantaran perkembangan ekonomi global maupun reformasi ekonomi dalam negeri yang belum menunjukan perbaikan yang kuat.
"Jadi memang masih ada perlambatan di perekonomian global, kami memprediksikan pertumbuhan ekonomi di 2016 masih rendah. Kenapa, kita lihat masih rendahnya harga minyak dunia yang rendah. Kita juga harus hati-hati pertumbuhan ekonomi Cina yang diperkirakan masih melambat," kata Haryadi saat menggelar konferensi Pers di Menara Permata Kuningan, Jakarta, Senin (14/12/2015).
Melihat kondisi tersebut, Haryadi mengimbau kepada pemerintah untuk berhati-hati dan mendorong pemerintah untuk mengeluarkan kebijakan yang mampu untuk mengurangi dampak perlambatan ekonomi global.
"Masih banyak yang harus diperbaiki. Memang pemerintah sedang memperbaiki deregulasi nih, kan belum selesai semua. Nah kami menunggu itu semua diselesaikan dengan cepat, dan mampu memarik investasi yang masuk ke Indonesia, sehingga pertumbuhan ekonomi Indonesia dapat tumbuh meski ada sentimen negatif dari perekonomian global," tegasnya.