Dolar AS Menguat Didorong Ekspetasi Kenaikan Suku Bunga

Ririn Indriani Suara.Com
Jum'at, 11 Desember 2015 | 06:57 WIB
Dolar AS Menguat Didorong Ekspetasi Kenaikan Suku Bunga
Ilustrasi dolar Amerika Serikat [shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kurs dolar AS menguat terhadap sebagian besar mata uang utama di New York pada Kamis (Jumat pagi WIB), karena investor secara luas memperkirakan bahwa Federal Reserve akan menaikkan suku bunganya akhir tahun.

Indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama, naik 0,62 persen menjadi 97,948 pada akhir perdagangan.

Kebanyakan investor menyatakan bahwa bank sentral AS akan mengumumkan keputusan menaikkan suku bunganya dalam pertemuan Desember untuk pertama kalinya dalam hampir satu dekade pada minggu depan.

Di sisi ekonomi AS, dalam pekan yang berakhir 5 Desember, angka pendahuluan disesuaikan secara musiman untuk klaim pengangguran awal mencapai 282.000, meningkat 13.000 dari tingkat direvisi minggu sebelumnya 269.000, menurut Departemen Tenaga Kerja AS, Kamis.

Para analis mencatat bahwa angka ini lebih buruk dari yang diperkirakan dan merupakan angka tertinggi dari ukuran tersebut sejak Juli.

Rata-rata pergerakan empat minggu mencapai 270.750, meningkat 1.500 dari rata-rata tidak direvisi minggu sebelumnya 269.250.

Namun, para analis percaya bahwa laporan ini tidak mungkin mempengaruhi keputusan Federal Reserve AS untuk meningkatkan suku bunga pada pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) Desember.

Pada akhir perdagangan di New York, euro turun menjadi 1,0936 dolar AS dari 1,1018 dolar di sesi sebelumnya, dan pound Inggris turun menjadi 1,5159 dolar AS dari 1,5178 dolar pada sesi sebelumnya. Dolar Australia naik ke 0,7289 dolar AS dari 0. 7234 dolar.

Dolar AS dibeli 121,62 yen Jepang, lebih tinggi dari 121,34 yen pada sesi sebelumnya. Dolar AS naik ke 0,9891 franc Swiss dari 0,9838 franc Swiss, dan naik menjadi 1,3618 dolar Kanada dari 1,3577 dolar Kanada. (Antara/Xinhua)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI