Waskita Karya Targetkan Awal 2016 Raih Kontrak Rp100 Triliun

Adhitya Himawan Suara.Com
Kamis, 10 Desember 2015 | 23:38 WIB
Waskita Karya Targetkan Awal 2016 Raih Kontrak Rp100 Triliun
Proyek Jalan Tol Becakayu
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com -  PT Waskita Karya (Persero) menargetkan pada awal tahun 2015 perusahaan meraih kontrak pengerjaan proyek sebesar Rp100 triliun, dengan total aset mencapai Rp43 triliun.

"Tahun depan (2016) kontrak yang dikerjakan Waskita mencapai Rp100 triliun, terdiri atas 34 persen kontrak baru dan 66 persen kontrak "carry over" (peralihan dari tahun sebelumnya," kata Direktur Utama Waskita M Choliq, Forum BUMN : "Sinergi BUMN untuk Transformasi Indonesia", di Jakarta, Kamis (10/12/2015).

Menurut Choliq, dengan kontrak yang diraih pada tahun 2016 tersebut sejalan dengan ekspansi bisnis perusahaan selain sebagai kontraktor juga menggarap proyek-proyek jalan tol.

Dengan rencana bisnis tersebut, pada tahun depan (2016) Waskita menargetkan pendapatan sebesar Rp30 triliun, meningkat dari pendapatan tahun 2015 yang diproyeksikan mencapai Rp15 triliun.

Saat yang bersamaan, perusahaan juga laba tahun 2016 diperkirakan menembus Rp2 triliun, naik dari tahun 2015 yang diperkirakan mencapai sekitar Rp800 miliar.

Pada tahun 2016, perseroan mengalokasikan belanja modal (capital expenditure/capex) sekitar Rp10 triliun.

Ia menjelaskan, sejumlah proyek yang mulai dibangun pada 2016 seperti empat ruas jalan tol antara lain ruas Kuta-Canggu-Tanah Lot-Soka sepanjang 28 kilometer, Soka-Pekutatan 25,1 kilometer, Pekutatan-Gilimanuk 54,4 kilometer dan Pekutatan-Lovina sepanjang 46,7 kilometer.

Khusus untuk jalan tol tambah Choliq, pada tahun 2016 Waskita akan mengakuisisi setidaknya 2-3 ruas jalan tol.

Untuk membiayai belanja modal sebesar Rp10 triliun 2016 tersebut, Choliq mengatakan sebesar 70 persen akan berasal dari pinjaman perbankan. Sisanya, sebesar 30 persen persen akan dianggarkan dari kas internal perseroan.

"Dana dari modal sendiri ekuitas kita sudah Rp9 triliun. Ini untuk biaya tol, sisanya pinjaman bank. Porsinya bank 70 persen, 30 persen kita," ujarnya.

Pada tahun 2016, Waskita tidak masuk dalam jajaran 26 BUMN yang akan mendapatkan Penyertaan Modal Negara (PMN).

"Tidak masalah tidak mendapat modal dari negara. Tidak mempengaruhi bisnis secara keseluruhan, karena Waskita mempunyai bisnis jalan tol yang sangat bagus," tegasnya.

Untuk itu Choliq mengatakan, Waskita dapat menyiasati pembiayaan capex dengan menerbitkan surat utang (obligasi) yang dijadwalkan pada semester II 2016.

"Nilai obligasi belum bisa diungkapkan. Tapi yang pasti belanja modal dibiayai pinjaman perbankan dan mengombinasikannya dengan obligasi," ujarnya. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI