Suara.com - Polandia menawarkan diri menjadi pusat atau "penghubung" perdagangan negara-negara ASEAN ke Eropa Timur lantaran tidak menggunakan Euro sehingga menjanjikan biaya yang lebih murah.
Melalui siaran pers yang diterima di Jakarta, Rabu (9/12/2015), pernyataan itu disampaikan Deputi Perdana Menteri Pembangunan Republik Polandia Mateusz Morawecki dalam pembukaan forum ASEAN Economic Community: The New Common Market in Asia di Warsawa.
Morawecki juga menuturkan pihaknya akan membentuk Badan Ekspor Polandia, yang akan mendorong investor besar Polandia untuk berinvestasi di wilayah ASEAN.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Rizal Ramli dalam kesempatan yang sama mengatakan negara anggota ASEAN yang tergabung dalam Masyarakat Ekonomi ASEAN memiliki potensi pasar yang besar.
Menurut dia, kebijakan bersama penurunan tarif perdagangan di antara negara ASEAN akan menjadikan produksi barang di kawasan tersebut menjadi kompetitif.
Terobosan lainnya, lanjut Rizal, yakni adanya kesepakatan untuk berkoordinasi pada sektor pariwisata dan harmonisasi standarisasi perdagangan ASEAN.
"Ini terlihat 'simple' namun sangat penting," katanya.
Contoh implementasi kerja sama di lingkup ASEAN itu, kata Rizal, adalah dibentuknya Dewan Negara Produsen Minyak Sawit (Council of Palm Oil Producing Countries/CPOPC) antara Indonesia dan Malaysia yang menguasai 85 persen pangsa pasar minyak sawit dunia.
Organisasi yang dibentuk dalam waktu dua bulan itu merupakan bukti inovasi dan efektifnya kerja sama di antara negara ASEAN dalam menetapkan standarisasi, serta meningkatkan kesejahteraan petani sawit di dua negara penghasil sawit.
Dengan potensi besar itu, Rizal menargetkan nilai perdagangan Indonesia-Polandia bisa naik dua kali lipat di masa mendatang "Nilai perdagangan RI-Polandia saat ini sebesar 1 miliar dolar AS," katanya.
Duta Besar Indonesia untuk Polandia, Pieter Gontha, yang merangkap Ketua Komite ASEAN di Warsawa, menilai ASEAN memiliki kekuatan dan potensi yang besar dengan adanya satu saluran perdagangan dalam CPOPC.
Negara-negara ASEAN dinilai harus belajar dari pengalaman Uni Eropa dalam menjalankan kerja sama perdagangan. (Antara)