Produk Lintingan Koran Ini Tembus Pasar Internasional

Pebriansyah Ariefana | Dian Kusumo Hapsari
Produk Lintingan Koran Ini Tembus Pasar Internasional
Koordinator Bank Sampah Salam Rancage, Tri Permana Dewi. (suara.com/Dian Kusumo Hapsari)

Untuk memulai sebuah bisnis tidak hanya melulu memikirkan harus mempunyai modal besar.

Guna memenuhi pasar tersebut, Dewi mengaku tidak takut kekurangan bahan baku. Pasalnya, bahan baku untuk membuat produk tersebut sangat mudah dicari lantaran tempatnya memulai bisnis dikelilingi dengan perumahan mewah.

"Untuk ketersediaan bahan baku masih mencukupi dan mudah diperoleh, karena kawasan pemukiman warga atau perajin daur ulang sampah berada di tengah kawasan perumahan mewah, sehingga warga cukup mengumpulkan sampah-sampah dari perumahan elit tersebut," ujarnya.

Ia menjelaskan, untuk membuat produk lintingan Koran bekas hingga menjadi sebuah produk rumah tangga. Dewi hanya dibantu sekitar 30 pegawai.

Para pegawainya ini bukan tenaga kerja ahli atau tenaga kerja asing yang dipekerjakan, namun Dewi mengajak ibu-ibu rumah tangga yang tinggal di wilayah Tanah, Baru Bogor, Jawa Barat untuk berkreasi dan menambah pendapatan mereka.

Baca Juga: Awas, Tak Lolos Uji Emisi di Jakarta Kena Denda Rp 50 Juta

"Jadi bisa menambah keterampilan para ibu-ibu ini. Usaha ini juga bisa membantu memperdayakan ibu rumah tangga dan orang-orang yang putus sekolah supaya bisa memiliki penghasilan," ujarnya.

Dewi mengungkapkan, untuk membuat satu produk mebel dari ayaman lintingan Koran yang ukurannya besa, hanya membutuhkan waktu satu har. Koran bekas yang hanya seharga Rp8 ribu per 4 kg dapat disulap menjadi keranjang baju seharga Rp400.000 dan hanya dengan tiga lembar Koran yang kemudian menghasilkan produk unik seharga Rp10.000.

Untuk harga, Dewi membandrol produknya mulai dari Rp10 ribu hingga Rp15 juta. Dan Dewi mengaku rajin mengikuti pameran industri kreatif seperti pameran Industri Kecil Menengah (IKM) dan dia juga selalu melihat-lihat model baru untuk produknya.