Michael O’Sullivan, Chief Investment Officer bagi UK & EEMEA, Private Banking and Wealth Management Credit Suisse mengatakan bahwa sudah enam tahun berturut-turut ekonomi global mengalami pertumbuhan PDB riil di atas 3%, ditopang oleh pertumbuhan yang masih cepat—meskipun telah menurun—di sejumlah pasar besar baru dan melesatnya laju pertumbuhan sejumlah negara maju, terutama di Eropa.
Kebijakan moneter setiap negara mulai berbeda-beda, dimana the Fed kemungkinan akan menapaki jalur yang semakin ketat, sementara bank-bank sentral di negara-negara lain justru melonggarkan atau mempertahankan kebijakan.
"Hal ini sampai taraf tertentu menjelaskan perubahanperubahan relatif dalam hal kekayaan dalam setahun terakhir. Ke depannya, kami memperkirakan ekonomi global akan meningkat sedikit, dengan ekonomi Cina yang mulai stabil seiring transisi yang negara itu lakukan menuju konsumsi dan jasa," kata Michael dalam keterangan tertulis, Senin (7/12/2015).
Dengan latar belakang ini, kekayaan diperkirakan akan terus menanjak dan dapat bertumbuh dengan laju tahunan 6,6% (termasuk inflasi), mencapai USD345 triliun pada 2020.
John Woods, Chief Investment Officer Asia Pacific, Private Banking and Wealth Management menambahkan, “Di seluruh dunia, jumlah, kesehatan, dan sumber daya kelas menengah dipandang sebagai faktor-faktor kunci dalam penentuan kecepatan dan keberlanjutan pembangunan ekonom."
Ia menambahkan kelas menengah sering kali berada di jantung tren konsumsi baru, dan merupakan sumber utama permintaan dan pembiayaan bagi para wirausahawan dan bisnis mereka. Global Wealth Report 2015 mengamati kondisi-kondisi kelas menengah global yang berubah sejak 2000, dan melakukan terobosan dengan mendefinisikan kelas menengah dari segi wealth band, bukan kisaran pendapatan.