Suara.com - PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) atau Pelindo 1 sedang melakukan pengembangan Pelabuhan Kuala Tanjung di Kabupaten Batubara, Provinsi Sumatera Utara sebagai "Industrial Gateway Port" yang mengintegrasikan pelabuhan dan kawasan industri.
"Pembangunan Kuala Tanjung tersebut dalam rangka mendukung program pemerintah dalam pengembangan Tol Laut," kata Humas PT Pelindo I, M Eriansyah di Medan, Minggu (6/12/2015).
Untuk mendapatkan konsep pengembangan yang optimal, menurut dia, Pelindo 1 telah bekerja sama dengan konsultan internasional yaitu Roland Berger menggelar Workshop dengan menyertakan para stakeholder dan mitra strategis.
"Workshop tersebut dengan tema 'Business and Strategy Plan for Kuala Tanjung Industrial Estate'," ujar Eriansyah.
Dia menyebutkan, pembangunan Pelabuhan Kuala Tanjung itu, ditargetkan akan selesai pada akhir tahun 2016. Dan efektif beroperasi pada kuartal 1 2017.
"Pelabuhan ini akan menjadi Hub Port Indonesia bagian Barat, khususnya di Selat Malaka yang dikenal memiliki kepadatan lalu lintas kapal dan barang yang sangat tinggi," katanya.
Direktur Perencanaan dan Pengembangan Pelindo I, Iman A Sulaiman dalam pembukaan workshop mengatakan, pihaknya membutuhkan masukan dan saran-saran dari industry player khususnya yang berada di wilayah Sumatera Utara untuk pengembangan kawasan industry terpadu Kuala Tanjung.
"Melalui workshop ini, akan mensinergikan ide dan masukan untuk pengembangan Kuala Tanjung, sehingga diharapkan konsep dari kawasan industri ini betul-betul mencerminkan seluruh kepentingan industri yang ada di Sumut," katanya.
Sementara itu, Pelayanan Pelindo 1 meliputi pelayanan kapal, pelayanan barang, pelayanan penumpang dan jasa kepelabuhanan lainnya.
Pelindo I mempunyai lokasi strategis di Selat Malaka, yang merupakan selat tersibuk dalam lalu lintas perdagangan dunia dan mempunyai pintu utama ekspo CPO ke seluruh dunia, yaitu melalui pelabuhan Belawan dan Dumai.
Saat ini Pelindo 1 dalam upaya meningkatkan produktivitas pelayanan secara terus menerus, telah melakukan inovasi dengan menambahkan alat dan perpanjangan dermaga sehingga untuk meningkatkan produktivitas yang lebih efektif dan efisien.
Pengembangan secara kontinu ini juga untuk mendukung suksesnya program pemerintah dalam percepatan pembangunan nasional. (Antara)