Penambangan Newmont Kini Masuki Fase ke 7

Adhitya Himawan Suara.Com
Minggu, 06 Desember 2015 | 23:40 WIB
Penambangan Newmont Kini Masuki Fase ke 7
Penambangan Newmont di Nusa Tenggara Barat [Suara.com]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Perusahaan pertambangan emas dan tembaga PT Newmont Nusa Tenggara (NNT) bersiap memasuki kegiatan penambangan fase ke-7 yang merupakan tahapan terakhir dari kegiatan penambangan di Batu Hijau.

"Kegiatan penambangan NNT sekarang sudah masuk fase ke-6 pertengahan yang akan berakhir pada 2017. Selanjutnya sudah dalam persiapan memasuki fase ke-7," kata Kepala Departemen Komunikasi PT NNT Rubi W Purnomo kepada wartawan di lokasi tambang Batu Hijau Sumbawa Barat, NTB, Minggu (6/12/2015).

Rubi melanjutkan kegiatan penambangan fase ke-7 dijadwalkan mulai berlangsung pada 2018 dan akan berakhir pada 2026-2027.

 Newmont selanjutnya akan melakukan penutupan pertambangan Batu Hijau (mine closure) antara 2033 hingga 2038.

Sebelum kegiatan tambang diakhiri, perusahaan yang berkantor pusat di Denver, Amerika Serikat ini menjalankan kewajiban untuk reklamasi.

Menurut Rubi, dalam melaksanakan reklamasi pihaknya tidak harus menunggu sampai kegiatan penambangan selesai. Kegiatan reklamasi sudah dilakukan sejak fase awal produksi.

Tahun ini ada 35,8 ha lahan yang direklamasi. Hingga akhir 2015 total sudah ada 800 ha lahan yang direklamasi melalui penanaman kembali kawasan pertambangan, katanya.

Setiap tahun perusahaan mengalokasikan dana sebesar 10 juta dolar AS untuk kegiatan reklamasi tersebut, katanya.

Selain di Batu Hijau, Newmont telah melakukan kegiatan eksplorasi pada tiga blok baru yang telah ditemukan mengandung banyak emas.

Tiga blok tersebut yaitu Rinti, Dodo (Elang) dan Lunyuk Utara. Tapi kami belum melakukan kegiatan penambangan pada tiga blok itu," katanya.

Batu Hijau merupakan tambang tembaga porfiri dengan emas dan perak sebagai mineral ikutan.

Penambangan bijih diikuti dengan pengolahan bijih menjadi konsentrat tembaga dan emas.

Setiap ton bijih mengandung rata-rata 5 kg tembaga dan 0,37 gr emas.

Pemegang saham PT NNT saat ini adalah Nusa Tenggara Partnership B.V (56 persen), PT Multi Daerah Bersaing (24 persen), PT Pukuafu Indah (17,8 persen) dan PT Indonesia Masbaga Investama (2,2 persen). (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI