Penurunan Bunga Kredit Perbankan Tak Bisa Instan

Kamis, 03 Desember 2015 | 15:42 WIB
Penurunan Bunga Kredit Perbankan Tak Bisa Instan
Ketua OJK Muliaman Hadad [Suara.com/Dian Kusumo Hapsari]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Muliman Hadad mengaku senang jika tingkat bunga kredit perbankan bisa ditekan hingga dibawah 10 persen. Namun, untuk menurunkan suku bunga kredit tersebut tidak bisa dilakukan dengan instan. Selain itu, untuk menurunkan suku bunga kredit harus diimbangi dengan untuk mengakses perbankan dan mengakses kredit tersebut.

“Kita memang sangat ingin suku bunga kredit ini turun, tapi nggak bisa dipungkiri harus banyak pertimbangannya. Pertama, ini harus dibarengi dengan kemudahan mengakses perbankan itu sendiri. Percuma kan kalau bunga sudah rendah tapi akses perbankan masih sulit, akhirnya penyaluran kredit juga minim,” kata Muliaman saat berbincang dengan suara.com di gedung DPR, Kamis (3/12/2015).

Oleh sebab itu, lanju Muliaman, untuk menurunkan suku bunga kredit ini membutuhkan waktu yang terbilang cukup panjang. Saat ini pihaknya tengah mendorong penurunan suku bungan dengan memperluas akses perbankan. Dengan demikian, akan tercipta inklusi keuangan yang lebih baik.

“Inilah yang dinamakan financial inclusion, laku pandai dan program lainnya. Jadi ini biar akses perbankan di seluruh Indonesia merata. Jadi menggunakan teknologi ICT yang sedang kita kembangkan, jadi perbankan nggak usah buka kantor cabang. Jadi kan akses keuangan bisa jadi lebih mudah,” ungkapnya.

Muliaman berjanji akan terus mendorong efisiensi agar bunga kredit dapat diturun. Pasalnya, peran OJK lebih kepada sektor mikro.

"OJK punya peran, BI punya peran, peran saya mendorong efisiensi karena saya kan lebih mikro Pak Agus (Gubernur BI) kan lebih makro, Pak Agus soal tingkat bunga, saya yang efisiensi agar kemudian bunga itu murah dengan cara membangun bisnis model yang lebih kondusif, semua bisa kita cari," kata Muliaman.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI