Wapres JK Sentil Bunga Kredit Perbankan yang Masih Double Digit

Adhitya Himawan Suara.Com
Selasa, 01 Desember 2015 | 18:39 WIB
Wapres JK Sentil Bunga Kredit Perbankan yang Masih Double Digit
Wakil Presiden Jusuf Kalla
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Wakil Presiden Jusuf Kalla mengharapkan bunga kredit perbankan yang mencapai "double digit" atau di atas 10 persen bisa diturunkan sehingga bisa menggairahkan realisasi investasi di Indonesia.

"Salah satu persoalan yang dihadapi Indonesia saat ini adalah tingginya bunga kredit perbankan yang mencapai double digit atau di atas 10 persen, kita harap bisa diturunkan sehingga bisa menggairahkan investasi di Indonesia," kata Jusuf Kalla di Hotel Borobudur, Jakarta, Selasa (1/12/2015).

JK berharap bunga perbankan bisa turun sampai dengan lima persen, seperti halnya yang terjadi dengan banyak negara maju di dunia, sehingga Indonesia bisa terlepas dari anggapan mahalnya sektor jasa keuangan.

"Kami harap 5 persen bunganya. Tidak ada negara yang maju, jika bunganya tidak rendah," ujarnya.

JK mengatakan dirinya telah membicarakan hal tersebut dengan Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro dan Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo untuk bisa mencari sisi yang bisa mendorong bunga kredit lebih rendah.

"Kita sudah bicara panjang dan akan kami evaluasi. Karena memang keinginan investor untuk berinvestasi selalu dibandingkan dengan Vietnam atau negara lain," ucapnya.

Hal tersebut dikarenakan adanya pemikiran bahwa biaya untuk menanam investasi di Indonesia lebih tinggi.

"Asing bisa memberikan bunga 1 persen sementara kita 12 persen, mana mungkin kita bisa bersaing," tuturnya.

Sementara itu, terkait Usaha Kecil Menengah (UKM), tambah JK, pemerintah telah mengeluarkan kebijakan dengan penambahan subsidi bunga, sehingga dari bunga yang tadinya 22 persen, saat ini turun menjadi 12 persen dan tahun depan ditargetkan menjadi 9 persen.

"Kalau UKM, kami pastikan 9 persen untuk tahun depan," ucapnya. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI