Bangun Dermaga Tahun 2016, Unggul Indah Siapkan 5 Juta Dolar AS

Adhitya Himawan Suara.Com
Selasa, 01 Desember 2015 | 16:57 WIB
Bangun Dermaga Tahun 2016, Unggul Indah Siapkan 5 Juta Dolar AS
Ilustrasi dermaga. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Perusahaan produk kimia, PT Unggul Indah Cahaya Tbk (UNIC) akan membangun dermaga guna mengurangi beban biaya logistik pada kuartal kedua 2016.

"Dermaga itu nantinya untuk membantu logistik perseroan sehingga dapat menurunkan beban biayanya. Rencananya, pembangunan dermaga pada kuartal II tahun depan," ujar Sekertaris Perusahaan UNIC Lily Setiadi di Jakarta, Selasa (1/12/2015).

Ia mengemukakan, dana pembangunan dermaga itu telah dialokasikan dalam belanja modal atau "capital expenditure" (capex) 2016 sekitar 4-5 juta dolar AS.

Nantinya, dermaga itu akan dibangun di sekitar pabrik milik perseroan yang terletak di Merak, Banten.

"Pembangunan dermaga diperkirakan sekitar 6-9 bulan," katanya.

Ia mengharapkan, penurunan beban biaya logistik dapat mengurangi rugi perusahaan.

Tercatat, perseroan membukukan rugi periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk pada periode sembilan pertama 2015 sebesar 3,83 juta dolar AS, dibandingkan periode sama tahun sebelumnya yang membukukan laba bersih 6,50 juta dolar AS.

Presiden Direktur UNIC Yani Alifen mengatakan, kerugian perseroan diakibatkan fluktuasi kurs rupiah mengingat semua bahan baku produksi didapat melalui impor, sementara penjualan menggunakan mata uang rupiah.

Di sisi lain, lanjut dia, kebijakan pemerintah mengenai transaksi di dalam negeri harus menggunakan mata uang rupiah menambah faktor kinerja perseroan mengalami penurunan pada 2015.

"Peraturan pemerintah itu cukup mendadak sementara perseroan belum ada persiapan. Namun, pada tahun 2016 mendatang perseroan sudah akan dapat menyesuaikan," katanya.

Yani Alifen memproyeksikan nilai tukar rupiah akan bergerak stabil terhadap dolar AS ke depannya mengingat harga minyak mentah dunia saat ini sudah berada di level batas bawah sekitar 40 dolar AS per barel. Perseroan juga akan melakukan lindung nilai (hedging) valas sebesar 50 persen dari penjualan. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI