Suara.com - Saham-saham di Wall Street berakhir bervariasi pada Jumat (Sabtu pagi WIB 28/11/2015), dengan volume ringan dalam sesi perdagangan dipersingkat pasca-liburan Thanksgiving, karena para investor mempertimbangkan hasil penjualan "Black Friday" peritel.
Dow Jones Industrial Average turun tipis 14,90 poin atau 0,08 persen menjadi ditutup pada 17.798,49. Indeks S&P 500 naik tipis 1,24 poin atau 0,06 persen menjadi berakhir di 2.090,11. Indeks komposit Nasdaq naik 11,38 poin atau 0,22 persen menjadi 5.127,52.
Menurut Indeks Adobe Digital, para konsumen dalam rangka hari Thanksgiving membelanjakan 1,1 miliar dolar AS antara tengah malam hingga pukul 17.00 waktu setempat, naik 22 persen dari periode yang sama tahun lalu.
Dengan tidak adanya data ekonomi utama yang keluar Jumat, investor sedang menunggu untuk minggu depan, yang akan membawa data ketenagakerjaan penting November, laporan pekerjaan terakhir untuk tahun ini, sebelum Federal Reserve memutuskan suku bunga pada pertemuan 15-16 Desember.
Sementara itu, Bank Sentral Eropa (ECB) dijadwalkan mengadakan pertemuan pada Kamis depan, ketika ECB bisa membuat keputusan untuk lebih memperlonggar kebijakan moneternya.
Di luar negeri, saham Tiongkok turun tajam pada Jumat, dengan indeks komposit Shanghai merosot 5,48 persen, karena berita penyelidikan pada perusahaan-perusahaan pialang besar memicu kepanikan.
Ekuitas Eropa berakhir sedikit lebih rendah pada Jumat, dengan indeks acuan FTSE 100 di Inggris turun 0,28 persen, karena investor mempertimbangkan pertemuan kebijakan ECB minggu depan.
Pasar saham AS pada Jumat ditutup lebih awal pada pukul 13.00 waktu setempat, setelah ditutup pada Kamis untuk liburan Hari Thanksgiving.
Pada Rabu, saham-saham AS ditutup sedikit bervariasi setelah bergoyang dalam kisaran ketat karena Wall Street mencerna data ekonomi yang secara umum positif.
Untuk perdagangan dalam minggu dipersingkatkan karena liburan ini, Dow turun 0,1 persen, S&P 500 naik tipis kurang dari 0,1 persen, sedangkan Nasdaq naik 0,4 persen.
Indeks Volatilitas CBOE, sering disebut sebagai ukuran ketakutan Wall Street, turun 0,46 persen menjadi berakhir pada 15,12 pada Jumat.
Di pasar lain, harga minyak berakhir melemah tajam karena indeks dolar AS mencapai tertinggi baru dalam delapan bulan.
Minyak mentah West Texas Intermediate untuk pengiriman Januari jatuh 1,33 dolar AS menjadi menetap di 41,71 dolar AS per barel di New York Mercantile Exchange, sementara minyak mentah Brent untuk pengiriman Januari turun 0,60 dolar AS menjadi ditutup pada 44,86 dolar AS per barel di London ICE Futures Exchange.
Dolar AS meningkat karena Federal Reserve berada di jalur untuk menaikkan suku bunga tahun ini, sementara mitranya di Eropa diharapkan akan melepaskan stimulus lebih lanjut.
Pada akhir perdagangan di New York, euro jatuh ke 1,0597 dolar AS dari 1,0617 dolar di sesi sebelumnya, sementara dolar dibeli 122,85 yen Jepang, lebih tinggi dari 122,72 yen di sesi sebelumnya.
Emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange turun karena penguatan dolar AS memberikan tekanan pada logam mulia.
Kontrak emas yang paling aktif untuk pengiriman Februari kehilangan 13,5 dolar AS, atau 1,26 persen, menjadi menetap di 1.056,2 dolar AS per ounce. (Antara)
Saham Wall Street Berakhir Bervariasi
Adhitya Himawan Suara.Com
Sabtu, 28 November 2015 | 09:10 WIB
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
BERITA TERKAIT
"Wall Street dapat Untung dari Genosida!" Yahudi Amerika Tuntut Keadilan untuk Gaza
15 Oktober 2024 | 05:35 WIB WIBREKOMENDASI
TERKINI
Bisnis | 17:01 WIB
Bisnis | 16:33 WIB
Bisnis | 14:59 WIB
Bisnis | 14:47 WIB
Bisnis | 14:42 WIB