5 Cara Sederhana Mengelola Keuangan Keluarga

Angelina Donna Suara.Com
Jum'at, 27 November 2015 | 07:55 WIB
5 Cara Sederhana Mengelola Keuangan Keluarga
Ilustrasi (shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ayah yang bekerja banting tulang untuk menafkahi keluarga, ibu yang pusing setiap hari harus berhemat dengan belanja hariannya, harga-harga yang semakin naik, anak yang minta dibelikan gadget terbaru, dan belum lagi kebutuhan-kebutuhan lainnya yang lebih penting seperti asuransi dan biaya pendidikan anak.

Semua ini akan terasa sangat memusingkan jika Anda dan keluarga tidak cukup pandai untuk mengelola keuangan. Ayah yang kemudian curiga jika uang bulanan terlalu cepat habis, ibu yang naik darah karena memang daya beli uang yang semakin menurun, pertengkaran-pertengkaran yang kemudian terjadi karena masalah uang.

Tentunya Anda dan keluarga tidak ingin hal ini menimpa keluarga. Semua masalah tersebut sebenarnya bisa diselesaikan dengan mengelola keuangan keluarga secara cerdas.

Lalu apa sajakah yang dapat Anda dan keluarga lakukan untuk dapat mengelola keuangan dengan baik? Dengan menjalani beberapa tips sederhana berikut, Anda mungkin saja bisa memiliki kekuatan finansial yang baik.

1.Perhitungkan Pemasukan dan Pengeluaran

Coba buat sebuah catatan tentang pengeluaran dan pemasukan keluarga setiap bulannya. Misalnya pemasukan dari gaji ayah bekerja, bisnis sampingan istri, dan semua hal yang menghasilkan pemasukan keluarga. Buat juga daftar pengeluaran seperti belanja harian/mingguan/bulanan, biaya anak sekolah, tagihan air, listrik, telepon, biaya cicilan rumah atau cicilan lainnya, dan sebagainya yang merupakan pengeluaran rumah tangga. Anda bisa memanfaatkan buku catatan atau dengan menggunakan Ms. Excel di komputer untuk lebih praktisnya.

Dari daftar keuangan ini, pahami benar-benar kondisi keuangan keluarga. Anda kemudian dapat menganalisis berapa sisa pemasukan yang tidak dibelanjakan, untuk kemudian dibagi-bagi kembali untuk dibelanjakan untuk kebutuhan lainnya yang penting namun tidak mendesak. Selain itu, Anda juga bisa melihat-lihat lagi pengeluaran mana yang sebetulnya jumlahnya bisa dikurangi, atau kemungkinan-kemungkinan menambah pemasukan dengan usaha berbisnis.

2. Analisis Kebutuhan dan Keinginan

Setelah memahami kondisi keuangan keluarga Anda, selanjutnya pikirkan apakah ada di daftar pengeluaran yang sebenarnya hanya berupa keinginan, bukan berupa kebutuhan. Misalnya Anda belanja harian sebesar sekian rupiah, pikirkan apakah benar-benar tidak bisa dikurangi lagi, apakah Anda akan memakai seluruh bahan yang dibeli sampai tidak ada yang terbuang, ataukah hanya ingin saja membeinya namun tidak digunakan secara maksimal. Cari pula bahan substitusi kebutuhan harian yang harganya lebih murah namun memiliki kualitas yang mirip atau hampir sama dengan yang Anda gunakan sekarang.

Dari daftar pengeluaran, Anda kemudian bisa membuat tabel baru untuk ‘keinginan’ dan ‘kebutuhan’. Kemudian semua pengeluaran tersebut dianalisis satu-persatu apakah masuk ke dalam golongan keinginan atau kebutuhan.

3. Jangan Berhutang

Anda merasa penghasilan sangat kurang dan ingin berhutang saja untuk memenuhi kebutuhan bulanan Anda. Jangan berpikir seperti ini! Sebisa mungkin hindari untuk berhutang jika digunakan untuk memenuhi kebutuhan bulanan. Dari mana Anda yakin bisa mengembalikan uang pinjaman jika untuk kebutuhan sehari-hari saja penghasilan Anda masih kurang. Kecuali untuk digunakan sebagai modal usaha yang memungkinkan Anda memgembalikan hutang, jangan pernah coba-coba untuk menggali lubang hutang yang dalam, karena kalau tidak Anda akan terjebak dan sulit sekali menutupi hutang tersebut.

4. Tetapkan Tujuan Finansial

Anda dan keluarga sebaiknya mempunyai tujuan finansial yang dicita-citakan bersama. Tujuan ini bisa bermacam-macam tergantung keinginan Anda sekeluarga. Bisa saja tujuan keluarga yang satu adalah untuk menyekolahkan anaknya hingga ke luar negeri, tujuan keluarga yang lain adalah untuk berhaji bersama, atau memiliki rumah sendiri di tempat yang asri. Tujuan finansial keluarga ini seperti mimpi yang ingin dicapai oleh semua keluarga. Dengan memilikinya, Anda akan semakin termotivasi untuk berhemat dan tidak berperilaku konsumtif dalam membelanjakan penghasilan.

5. Menabung dan Berinvestasi

Tidak lengkap rasanya mengelola keuangan tanpa adanya tabungan atau investasi lainnya. Demi mencapai tujuan finansial seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, tentu saja Anda harus menabung. Menabunglah secara rutin dan disiplinlah menabung setiap bulan. Atau kalau tidak, berinvestasilah, yang bisa memberikan keuntungan lebih besar daripada menabung di bank. Berinvestasi bisa mulai dari hal sederhana seperti membeli emas dalam jumlah kecil atau mencoba belajar bermain saham. Coba juga mendiskusikan masalah investasi ini kepada ahli keuangan yang Anda kenal.

Sisihkan Sebagian Untuk Liburan

Loh, sudah disuruh hemat malah disuruh sisihkan lagi uang untuk liburan? Bukan itu maksudnya. Sebagai keluarga, tentu tidak ada salahnya untuk melakukan liburan sekali waktu ke tempat wisata. Hal ini bisa dibilang penting karena akan menjaga keharmonisan Anda dan keluarga. Bisa dibilang, jangan pikirkan uang terus-menerus, sekali-sekali cobalah untuk bersenang-senang dengan liburan.

Baca juga artikel Cermati lainnya:

Pengertian Asuransi Dan Manfaatnya

 ANZ Femme Jagonya Kartu Kredit Untuk Wanita

Cari Pinjaman Bunga Rendah? Pilih KTA DBS Saja

Published by Cermati.com

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI