Suara.com - Setiap bank pasti ingin pinjaman yang dicairkan aman, khususnya pinjaman dalam jumlah besar. Karena itu, untuk pinjaman yang jenisnya seperti ini, bank biasanya mewajibkan adanya jaminan untuk pinjaman dalam jumlah besar, untuk mengurangi resiko rugi karena kredit macet. Jaminan yang diserahkan ke bank bisa berupa sertifikat rumah atau tanah, serta BPKB kendaraan bermotor.
Pinjaman yang dicairkan maksimal setara dengan nilai jaminan. Dengan memberikan jaminan ke bank, diharapkan nasabah lebih termotivasi dan bersemangat untuk melunasi pinjaman. Sebab apabila mereka mengalami kredit macet, pinjaman akan terus membengkak. Jika sampai gagal melunasi pinjaman, mereka akan kehilangan aset karena sita jaminan oleh bank atau pemblokiran deposito.
Sebagian besar nasabah menggunakan aset fisik untuk jaminan, seperti: tanah, bangunan dan kendaraan bermotor. Jarang yang memakai deposito sebagai jaminan, sebab banyak yang tidak tahu bahwa deposito bisa dipakai sebagai jaminan. Selain itu tidak semua bank mau menerima deposito sebagai jaminan, sebaiknya tanyakan ke bank yang bersangkutan jika ingin menggunakan deposito sebagai jaminan.
Nasabah pinjaman dengan jaminan biasanya pengusaha yang membutuhkan tambahan modal usaha atau masyarakat yang membutuhkan dana besar untuk jangka panjang, seperti membangun rumah. Pinjaman dengan jaminan mempunyai keunggulan dan kekurangan, sebagai berikut:
Keunggulan Pinjaman dengan Jaminan:
- Limit Pinjaman Tinggi, Bisa Mencapai Miliaran Rupiah
Salah satu keunggulan pinjaman ini adalah limit pinjaman yang tinggi, bisa mencapai milliaran rupiah tergantung nilai aset yang menjadi pinjaman. Bank membutuhkan jaminan agar risiko merugi karena nasabah gagal melunasi pinjaman lebih kecil. Misalnya nasabah membutuhkan tambahan modal untuk mengembangkan bisnis 1 milliar. Dia memiliki rumah yang nilainya Rp1 milliar, apabila mengajukan pinjaman ke bank 1 milliar dengan jaminan rumah tersebut, kemungkinan besar bank akan menyetujui pengajuan pinjaman.
- Masa Tenor Lebih Panjang, Bisa Lebih Dari 5 Tahun
Dengan limit pinjaman yang tinggi, bank memberikan waktu pelunasan pinjaman lebih panjang, mencapai 10 tahun, bahkan lebih. Berbeda dengan pinjaman tanpa jaminan yang hanya memberikan waktu pelunasan 3 tahun saja. Tapi ingat, selama apapun tenor yang diterima, jika tidak dilunasi akan percuma saja.
- Pemakaian Lebih Fleksibel, Bisa Untuk Konsumsi atau Ekspansi Bisnis
Pinjaman dengan jaminan bisa digunakan untuk mencukupi kebutuhan apa saja, mulai kebutuhan konsumtif sampai dengan ekspansi bisnis. Tidak seperti pinjaman tanpa jaminan yang terkadang hanya untuk kebutuhan konsumtif saja, karena nominalnya kecil. Sehingga banyak orang yang tertarik mengajukan pinjaman ini, terutama yang membutuhkan tambahan modal usaha.
- Bunga Pinjaman Lebih Kecil
Pinjaman dengan jaminan memberi bunga pinjaman yang lebih kecil daripada pinjaman tanpa jaminan.
Kekurangan Pinjaman dengan Jaminan