Menurut JK, Ini Penyebab Melemahnya Ekonomi AS dan Cina

Rabu, 25 November 2015 | 00:12 WIB
Menurut JK, Ini Penyebab Melemahnya Ekonomi AS dan Cina
Wapres Jusuf Kalla.
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Wakil Presiden Jusuf Kalla menjelaskan, kondisi perekonomian global tidak bisa terpisahkan dengan kondisi perekonomian negara yang satu dengan negara yang lainnya dan bersifat interdependensi. Menurutnya, kondisi tersebut dapat dilihat saat ini, di mana jika satu negara perekonomiannya sedang mengalami pelemahan, maka akan memberikan dampak kepada negara-negara lainnya.

“Tadi sudah dijelaskan juga sama Gubernur BI, bahwa ekonomi dunia tidak bisa terpisah dan interpendensi. Kita bisa bilang itu negeri anda, itu negeri saya. Apabila daerah ini melemah, maka semuanya melemah. Contohnya bisa dilihat di perekonomian Cina yang melemah, dampaknya ke Indonesia ekspor jadi melemah, sama juga ke negara lain,” kata JK saat memberikan sambutannya dalam acara Pertemuan Tahunan Bank Indonesia di JCC, Jakarta, Selasa (24/11/2015).

Meski demikian, ia mengatakan, setiap negara pasti memiliki caranya masing-masing untuk menghadapi permasalahan tersebut. Ia mengatakan, pengalaman adalah guru yang terbaik, hal ini agar tidak mengulangi kesalahan yang sama.

“Contoh, di Amerika, apa yang menyebabkan perekonomian mereka melemah, karena defisitnya besar, anggaran perangnya juga besar, bubble dalam hal moneter. Artinya perang dan kebijakan moneter mereka yang terlalu loss menyebabkan masalah,” katanya.

Selain itu, lanjut dia, jika melihat perekomian di Eropa, dimana mereka terlaly besar dalam sistem sosial sehinga menimbulkan masalah di bagian Eropa.”Namun, karena mereka terikat dalam satu Euro, maka satu negara melemahkan negara lain,” ungkapnya.

Sedangkan Cina, menurut JK, Cina terlalu kelebihan investasi dibidang industri dan infrastruktur. Sehingga ketika terjadi pelemahan ekonomi global yang membuat terjadinya penurunan permintaan, mereka menjadi over capacity.

“Kalau mereka over capacity makanya terjadi pengangguran yang kemudian perekonomiannya melemah, memberikan dampak ke negara lain. Semua masalah ini pasti ada akibat lainnya yang ditimbulkan. Ini juga terjadi di Indonesia, karena ada penurunan produksi, maka ekspor Indonesia turun, batu bara turun, sawit urun akibatnya pendapatan di Sumatera, Kalimantan ikut turun. Maka tadi saya katakan, perekonomian global saling mempengaruhi satu sama lain,” tegasnya. 

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI