Menutup Kartu Kredit Tanpa Lakukan 3 Poin Ini Bisa Bahaya Loh!

Angelina Donna Suara.Com
Sabtu, 21 November 2015 | 08:00 WIB
Menutup Kartu Kredit Tanpa Lakukan 3 Poin Ini Bisa Bahaya Loh!
Ilustrasi (shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menutup kartu kredit sama gampangnya dengan saat apply kartu multiguna itu. Selama prosedur diikuti dan syarat dipenuhi, urusan bakal lancar kayak jalan di Jakarta waktu Lebaran.

Prosedur dan syarat inilah yang sering dilompati banyak orang baik pas apply maupun menutup kartu kredit. Akibatnya, ya urusan jadi panjang.

Bahkan kalau menutup kartu kredit tanpa ngikutin prosedur, konsekuensinya nggak main-main. Bisa-bisa kita disuruh bayar tagihan yang menggunung tanpa kita sadari! Loh, kok bisa?

Begini. Untuk menutup kartu kredit, setidaknya ada 3 poin yang harus dilakukan. Ketiga poin itu adalah:

1. Tagihan harus lunas

Tagihan kartu kredit kudu lunas sebelum kita mutusin hubungan dengan kartu yang dikejar banyak orang itu. Tagihan ini mencakup:

-       Bunga

-       Annual fee

-       Biaya administrasi

-       Biaya tarik tunai

-       Autobilling

Kalau tagihan-tagihan di atas nggak dibayar, bakal terus numpuk menunggu pelunasan. Jadi, kita nggak bisa asal nutup kartu kredit.

Dari kelima hal di atas, yang sering luput diperhatikan adalah autobilling. Fitur autobilling memungkinkan kita membayar tagihan PLN, telepon, air, TV kabel, dan lain-lain secara otomatis pakai kartu kredit.

Nah, kalau mau menutup kartu kredit, kita harus tutup juga fitur ini dengan cara kasih tahu ke pihak terkait. Kasih tahu bank juga bahwa fitur ini udah gak kita pakai. Jadi, gak ada lagi penagihan ke kartu kredit.

Pokoknya, semua tagihan harus dibayar dan bukan cuma tagihan belanja doang ya!

 2. Habiskan poin rewards

Rugi lah kalau poin rewards masih ada pas kartu kredit ditutup. Pakai dulu semua poin, baru tutup kartu itu.

Misalnya poin rewards cukup buat pelesir ke Bali naik pesawat, ya udah, cuss lah ke sana. Daripada poin kebuang sia-sia. Sayang kan?

Tapi jangan gara-gara mau ngabisin poin rewards, utang kartu kreditnya malah jadi menumpuk ya!

3. Datangi bank

Menutup kartu kredit via telepon memang bisa, tapi sebaiknya datangi langsung saja bank tersebut. Gunanya, kita bisa langsung minta bukti penutupan kartu kredit. Termasuk pernyataan bahwa tagihan udah lunas.

Bukti konkret ini sangat berguna kalau-kalau di kemudian hari terjadi hal yang gak diinginkan. Misalnya tiba-tiba datang debt collector minta tagihan dilunasi. Tunjukin dah itu bukti penutupan dan pelunasan kartu kredit, biar mereka bisa balik badan.

Selain itu, penutupan via telepon rada ribet dan rentan terjadi miskomunikasi. Soalnya kita gak berhadapan langsung dengan orang bank. Kita ngomong A, eh, di sana nerima B.

Kalau bener-bener terpaksa gak bisa datang ke bank langsung, gunakan e-mail. E-mail kan tertulis tuh, jadi bisa dijadiin bukti juga kalau terjadi masalah.

Pokoknya jangan keburu puas sampai dapat bukti pelunasan dan penutupan kartu kredit yang sah ya!

Sebenarnya urusan dengan bank itu gak ribet. Asalkan kita ikuti aturan mainnya tapi, ya. Kalau gak mau ikut prosedur terus ngeluh ribet, lama, susah, dan lain sebagainya, lihat cermin dulu deh.

Baca juga artikel DuitPintar lainnya:

Apply Kartu Kredit Pertama Kali, Karena Belum Pernah Punya, Coba 4 Bank Ini

Suka Hangout? Punya Point Reward Kartu Kredit? Jangan Cuma Keluar Duit Dong!

Punya Masalah dengan Penyedia Jasa Keuangan? 7 Lembaga Mediasi Ini Bisa Dihubungi

Published by

REKOMENDASI

TERKINI