Bukti konkret ini sangat berguna kalau-kalau di kemudian hari terjadi hal yang gak diinginkan. Misalnya tiba-tiba datang debt collector minta tagihan dilunasi. Tunjukin dah itu bukti penutupan dan pelunasan kartu kredit, biar mereka bisa balik badan.
Selain itu, penutupan via telepon rada ribet dan rentan terjadi miskomunikasi. Soalnya kita gak berhadapan langsung dengan orang bank. Kita ngomong A, eh, di sana nerima B.
Kalau bener-bener terpaksa gak bisa datang ke bank langsung, gunakan e-mail. E-mail kan tertulis tuh, jadi bisa dijadiin bukti juga kalau terjadi masalah.
Pokoknya jangan keburu puas sampai dapat bukti pelunasan dan penutupan kartu kredit yang sah ya!
Sebenarnya urusan dengan bank itu gak ribet. Asalkan kita ikuti aturan mainnya tapi, ya. Kalau gak mau ikut prosedur terus ngeluh ribet, lama, susah, dan lain sebagainya, lihat cermin dulu deh.
Baca juga artikel DuitPintar lainnya:
Apply Kartu Kredit Pertama Kali, Karena Belum Pernah Punya, Coba 4 Bank Ini
Suka Hangout? Punya Point Reward Kartu Kredit? Jangan Cuma Keluar Duit Dong!
Punya Masalah dengan Penyedia Jasa Keuangan? 7 Lembaga Mediasi Ini Bisa Dihubungi
Published by Duitpintar.com |