Suara.com - Bom bunuh diri Paris, Jumat (13/11/2015) kemarin diprediksi tidak mempengaruhi saham global. Terutama tidak mempengaruhi ekonomi Prancis secara keseluruhan.
Bom bunuh diri itu terjadi di tengah kelesuan ekonomi global. Termasuk Eropa. Bom sampai siang ini menewaskan 150 orang lebih.
Presiden Prancis, Francois Hollande menyatakan keadaan darurat di negaranya. Dia memerintahkan polisi dan tentara berjaga di jalan-jalan. Prancis juga menetapkan hari berkabung selama 3 hari.
Ekonom Australia AMP Capital, Shane Oliver menjelaskan kalau pun ada dampak pasar di Eropa, itu akan terjadi hanya sementara.
"Sejarah akan memberitahu kita bahwa jika dampak ekonomi akan terjadi secara terbatas. Pasar akan cepat pulih dan fokus pada hal-hal lain," kata Oliver seperti dilansir reuters, Minggu (15/11/2015).
Namun indeks saham Prancis sempat turun 1 persen. Ekonomi Daiwa Securities, Eiji Kinouchi memprediksi itu tidak akan terjadi Senin besok.
"Jika ini (bom) terjadi selama jam perdagangan pasar bisa ada kepanikan pasar," kata Eiji Kinouchi.
Sebelumnya bom menyebabkan saham Wall Street tutup lebih rendah 1 persen. Namun Pasar saham Asia dan Eripa diperkirakan akan baik-baik saja tak terpengaruh serangan bom Paris. Paling yang terkena dampak adalah di sektor wisata.
"Serangan teroris di Paris bisa berdampak negatif yang berarti pada sektor perjalanan dan pariwisata," kata Robert T. Lutts, presiden dan kepala investasi di Cabot Wealth Management di Salem, Massachusetts.
Sebab Prancis memiliki jumlah terbesar wisatawan di dunia, hampir 7,5 persen dari PDB.
"Mengingat bahwa Perancis memiliki industri pariwisata yang besar mungkin ada beberapa kerusakan pada perekonomian jika ini menyebabkan jatuh pengunjung ke Perancis," kata Hidenori Suezawa, analis pasar keuangan dan fiskal analis di SMBC Nikko Securities. (Reuters)