Anthony Leong, Menjadi Jutawan di Usia Belia

Adhitya Himawan Suara.Com
Jum'at, 13 November 2015 | 09:17 WIB
Anthony Leong, Menjadi Jutawan di Usia Belia
Anthony Leong. [Dokumen pribadi]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Melihat sosoknya yang baru berusia 23 tahun, mungkin akan banyak orang mengira dirinya seorang sarjana muda yang sedang meniti karir di permulaan. Tak ada yang menyangka sosok Anthony Leong sudah menjadi jutawan di usia sangat belia.

Pria kelahiran Jakarta 14 Maret 1992 ini menghabiskan masa kecilnya di kota Medan, Sumatera Utara. Anthony sudah akrak dengan dunia bisnis sejak masa masih sekolah SMA. Kedua orang tuanya adalah pengusaha apotik. “Terkadang ketika dua orang tua saya sedang di luar negeri, saya yang dipercaya untuk mengelola apotik sementara waktu,” kata Anthony dalam wawancara khusus dengan Suara.com di Jakarta, Senin (2/11/2015).

Pengalaman masa kecil membuat karakter dagang mendarah daging dalam dirinya. Tahun 2010, dirinya memasuki Jurusan Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP Universitas Indonesia (UI) di Jakarta. Ia lulus pada awal tahun 2014. “Sewaktu awal kuliah, saya sempat bosan karena waktu luang saya banyak sekali. Padahal sejak kecil saya terbiasa dengan kesibukan. Saya sempat berpikir berhenti kuliah,” ujar Anthony.

Ia sempat mengisi waktu semasa kuliah dengan berjualan sosis dekat kos tempat tinggalnya. Dengan pinjaman Rp 15 juta dari kawannya, ia memulai dagang. Sayangnya usaha ini tak bertahan lama karena setelah ia renungkinan, jerih payah yang terpaksa dilakoni tak sebanding dengan pendapatan yang diperoleh.

Selepas kuliah, Anthony tak sibuk mencari pekerjaan seperti sarjan muda lain. Ia justru tertarik mengembangkan bisnis online, Sayangya, ia sempat mengalami pengalaman pahit dimana ia ditipu oleh rekan bisnisnya dan uang miliknya dibawa kabur. Namun pengalaman pahit ini tak membuat ia jera. Anthony tetap konsisten menekuni dunia bisnis berbasis digital. “Sebab saya yakin masa depan memang disini. Sekarang saja orang lebih banyak melihat ponsel internetnya untuk mencari yang dibutuhkan dibandingkan mencari-cari papan iklan atau billboard,” jelas Anthony.

Anthony akhirnya mendirikan PT Indo Menara Digital dimana ia menjadi Direktur Utama pada 2014. Ia memulai tanpa kredit dari perbankan. Ia cukup bermodalkan pinjaman dari orang tuanya untuk membeli 5 komputer dan menyewa kantor di kawasan Kemang, Jakarta Selata.  

PT Indo Menara Digital memiliki fokus bisnis utama di wilayah digital marketing. Mulai dari desain website, layanan jasa mesin pencari di dunia maya, layanan jasa optimalisasi media sosial, serta layanan pemberitaan online terintegrasi. Rata-rata pendapatan usaha yang ia peroleh setiap tahun diatas Rp500 juta. “Cukuplah untuk makan,” tambah Anthony sambil terkekeh puas.

Anthony sendiri juga menjadi Anggota Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI). Ia menjadi Media Relation HIPMI. Selain menambah jaringan, menjadi bagian dari HIPMI menambah pergaulan dan keluasan wawasan yang dimilikinya sebagai pengusaha muda.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI