Suara.com - Wall Street terpukul aksi jual yang meluas, sehingga mengalami penurunan pada Kamis (Jumat pagi WIB 13/11/2015). Aksi ini akibat terseret lebih rendah oleh pandangan-pandangan suram ekonomi dunia dan kekhawatiran kenaikan suku bunga AS.
Saham-saham minyak dan bank memimpin penurunan, tetapi semuanya dari saham-saham konsumen hingga industri mencatat kerugian yang signifikan, "apapun yang berhubungan dengan pertumbuhan global," kata Charlie Bilello dari Pension Partners.
Dow Jones Industrial Average berakhir turun 254,15 poin (1,44 persen) menjadi 17.448,07.
Indeks berbasis luas S&P 500 turun 29,03 poin (1,40 persen) menjadi ditutup pada 2.045,97, sementara indeks komposit teknologi Nasdaq kehilangan 61,94 poin (1,22 persen) menjadi 5.005,08.
Bilello mengaitkan kemerosotan terhadap penurunan luas dalam harga komoditas, seperti minyak mentah dan tembaga, menunjukkan pelemahan di sektor manufaktur global.
"Itu menempatkan tekanan pada sektor energi, sektor material, dan industri-industri," katanya.
Satu korban besar adalah pembuat alat berat Caterpillar, yang sahamnya jatuh 4,5 persen.
Bank-bank mengalami kerugian besar dalam aksi jual tersebut, dengan Bank of America jatuh 2,1 persen dan Citigroup turun 2,6 persen.
Di perusahaan minyak besar, ExxonMobil kehilangan 2,7 persen dan Chevron jatuh 2,5 persen akibat harga minyak mentah turun.
Produsen obat Kanada Valeant yang sedang kesulitan tenggelam 6,6 persen setelah seorang hakim menolak untuk mengabaikan gugatan "insider trading" terhadap perusahaan dan pemegang saham besar, aktivis investor William Ackman.
Saham Valeant sekarang turun lebih dari 70 persen sejak metode akuntansi dan distribusi perusahaan berada di bawah pengawasan pada Agustus.
Bilello mengatakan pasar juga mewaspadai kemungkinan Federal Reserve menaikkan suku bunga bulan depan. Beberapa pejabat The Fed, dalam pidato Kamis, menjelaskan peningkatan suku bunga federal fund kemungkinan benar, meskipun tidak pasti.
"Pertanyaannya adalah apakah mereka akan menaikkannya (suku bunga) jika pasar terus menurun seperti itu," kata dia. "Jawabannya adalah 'tidak'." (Antara)
Wall Street Terpukul Oleh Aksi Jual yang Meluas
Adhitya Himawan Suara.Com
Jum'at, 13 November 2015 | 07:01 WIB
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
BERITA TERKAIT
Utang Masih Menumpuk, Waskita Karya Jual Tiga Ruas Jalan Tol
27 November 2024 | 18:22 WIB WIBREKOMENDASI
TERKINI
Bisnis | 12:53 WIB
Bisnis | 11:54 WIB
Bisnis | 11:49 WIB
Bisnis | 09:05 WIB
Bisnis | 09:00 WIB