Suara.com - Kepala Eksekutif Pengawasan Perbankan Ototitas Jasa Keuangan Nelson Tambubolon tak menampik jika sampai saat ini kontribusi perbankan syariah dalam pembanguan proyek infrastruktur di Indonesia masih sangat minim.
Hal tersebut bukan tanpa alasan. Menurutnya, sudah ada beberapa perbankan syariah yang mencoba masuk dalam pembiayaan infrastruktur. Namun, harus melalui beberapa syarat dan kriteria terlebih dahulu.
"Sebenarnya, kalau mau mau ada beberapa yang sudah mencoba mau masuk. Tapi kan ada syaratnya, contohnya berkaitan dengan teknologi. Apakah mereka sudah memenuhi syarat apa belum, ya kalau belum ya nggak bisa," kata Nelson saat ditemui di Grand Ballroom Hotel Kempinski, Jakarta Pusat, Kamis (12/11/2015).
Menurutnya, karena hal itulah yang membuat para perusahaan perbankan syariah masih enggan untuk masuk dalam pembiayaan program infrastruktur.
"Jadi mereka ini nggak mau ada trouble dan risiko ke depannya. Jadi mereka memang memutuskan untuk tidak ikut dulu. Kalau perbankan syariah ini kan masih muda lah nggak bisa disamakan dengan perbankan konvensional. Makanya dia belum masuk dulu," ungkapnya.
Oleh sebab itu, lanjut Nelson, perbankan syariah saat ini baru memfokuskan pembiayaan yang diperuntukan bagi para pelaku usaha kecil menengah.
"Ya pelan-pelan. Dia sekarang fokusnya ke penyaluran kredit ke UMKM saja dulu. Bertahap lah semuanya," tegasnya.
Kontribusi Pembiayaan Perbankan Syariah Buat Infrastruktur Minim
Kamis, 12 November 2015 | 13:48 WIB
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
BERITA TERKAIT
Alasan KUR Tidak Masuk Program Penghapusan Utang UMKM, Pengamat Soroti Tantangannya
22 November 2024 | 10:45 WIB WIBREKOMENDASI
TERKINI
Bisnis | 09:11 WIB
Bisnis | 09:02 WIB
Bisnis | 08:57 WIB
Bisnis | 08:52 WIB
Bisnis | 07:08 WIB
Bisnis | 06:15 WIB