JK: Kunci Jadi Negara Maju Yakni Investasi

Kamis, 12 November 2015 | 10:23 WIB
JK: Kunci Jadi Negara Maju Yakni Investasi
Acara Kampanye Nabung Saham [Suara.com/Dian Kusumo Hapsari]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Wakil Presiden Jusuf Kalla hari ini membuka kampenye "Yuk Nabung Saham" yang diselenggarakan oleh Bursa Efek Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan. Kampanye tersebut merupakan bagian dari acara Investor Summit and Capital Market Expo 2015 yang diselnggarakan pada 9-12 November.

Dalam sambutannya, JK mengatakan, kunci untuk menjadi negara maju adalah dengan memperbanyak investasi di pasar modal dalam negeri. Pasalnya, dengan cara tersebut, secara tidak langsung dapat membuka lapangan pekerjaan, dan mampu mengurangi angka kemiskinan sebuah negara.

"Menjadi negara maju kan ukurannya dari pendapatan GDP, bisa dikur dari jumlah appoitment, kita ini maju atau tudak. Dari semua ukuran ini, pertumbuhan, lapangan kerja dan angka kemiskinan hanya satu caranya yakni investasi.  Karena, bisa meningkatkan nilai tambah dan produktifitas dan lapangan kerja. Itulah suatu negara maju apa kaga," kata JK di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta Selatan, Kamis (12/11/2015).

Ia mengakui untuk meningkatkan investasi di pasar modal dalam negeri membutuhkan modal dan kegiatan-kegiatan keuangan yang tidak sedikit. Disinilah, lanjut dia peran perbankan, BEI dan kegiatan keuangan lainnya sangat penting.

"Peran perbankan ini sangat penting. Contoh, kalau bunga deposito perbankan saja masih tinggi, gimana mau menarik investasi. Ini negara kita memang bunganya ini tinggi, makanya kepemilikan saham di Indonesia masih dimiliki kebanyakan asing. Makanya kita minta perbankan, kalau ngasih bunga jangan tinggi-tinggi. Kalau nasabahnya banyak kan juga bisa mberikan keuntungan juga," tegasnya.

Oleh sebab itu, pihaknya meminta kepada perbankan-perbankan di Indonesia untuk tidak memberikan bunga yang terlalu tinggi. Dengan cara tersebut, JK yakin masyarakat di Indonesia akan mulai tertarik untuk berkecimpung di pasar modal.

"Makanya bunganya jangan ketinggian. Kalau mau narik investasi itu kan kuncinya ada di bunga. Kalau bunganya gede mana ada yang tertarik. Kenapa kita dorong masyarakat di Indonesia untuk berinvestasi, agar dampaknya ini bisa dirasakan oleh masyarakat luas. Bicara saham kan bicara kepemilikan bersama dan keadilan, makanya investasi saham ini penting dan baik," tegasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI