BKPM: Kawasan Industri Masa Depan Investasi Indonesia

Selasa, 10 November 2015 | 18:20 WIB
BKPM: Kawasan Industri Masa Depan Investasi Indonesia
Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Franky Sibarani (Antara)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Badan Koordinasi Penanaman Modal menyadari urgensi pengembangan kawasan industri di tengah ketatnya persaingan investasi. Fungsi kawasan industri menjadi sentral sebagai motor penggerak perekonomian wilayah yang bermuara pada peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Franky Sibarani menyampaikan bahwa pemerintah akan terus mendukung pengembangan kawasan industri untuk mengembangkan diri sebagai solusi logistik perusahaan.

“Dengan pengembangan kawasan industri sebagai solusi logistik, maka hal positif tersebut akan meningkatkan daya saing Indonesia sebagai tempat berinvestasi,” kata Franky dalam keterangan tertulis, Selasa (10/11/2015).

Upaya untuk menjadikan kawasan industri sebagai solusi logistik dilakukan dengan menyiapkan infrastruktur pendukung di dalam kawasan industri tersebut di antaranya, pembangunan pelabuhan laut dalam, power plant, dan jalur kereta api.

Franky menambahkan bahwa saat ini persaingan untuk menarik investasi global banyak ditentukan oleh ketersediaan kawasan industri sebagai locus investasi di suatu wilayah.

“Beberapa investor yang datang ke BKPM sudah mulai membandingkan antara kawasan industri di Indonesia dengan kawasan industri di negara-negara tetangga,” katanya.

Franky meyakini terobosan kebijakan ini bertujuan untuk memberikan kemudahan bagi investor yang berlokasi di kawasan industri.

“Dengan pengembangan kawasan industri, maka investasi akan masuk, ini akan berakibat pada penciptaan lapangan kerja dan roda perekonomian di sekitar kawasan industri juga akan bergerak. Masyarakat di sekitar kawasan industri termasuk di antaranya pondok pesantren dapat berperan aktif dalam kegiatan ekonomi tersebut,” katanya.

Dari data BKPM investasi pembangunan kawasan industri yang masuk dalam sektor prioritas pariwisata dan kawasan, untuk periode Januari-September 2015 tercatat kenaikan 127,3 persen dari tahun sebelumnya Rp79,8 triliun menjadi Rp181,2 triliun. Sedangkan dari sisi minat investasi tercatat dari 22 Oktober 2014 hingga 2 Oktober 2015 total 11 miliar dolar AS minat investasi di sektor pariwisata dan kawasan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI