Suara.com - PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk atau Sido akan memfokuskan diri pada produk berbasis herbal pada 2016 mendatang.
"Pada 2016 mendatang penjualan kita akan terfokus di prodak herbal," kata Direktur PT Sido Muncul Venancia Sri Indrijati Wijono selepas pemaparan produsen jamu tersebut dalam acara Investor Summit and Capital Market Expo 2015 di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (10/11/2015).
Untuk mendongkrak penjualannya pada 2016, Sido Muncul akan memasarkan prodak terbaru mereka secara global yang telah dikembangkan dan diluncurkan pada 2015 ini.
"Peluncuran produk ke pasar akan dilakukan setelah manajemen Sido Muncul mengevaluasi hasil penjualan tiga produk anyar sejak pertengahan 2015," katanya.
Produk terbaru Sido Muncul yang dirilis pada 2015 ini yaitu, tolak linu herbal, tolak angin care (aromaterapi), tolak angin bebas gula dan minuman kuku bima ready to drink.
Chief Executive Officer (CEO) PT Sido Muncul Tbk Irwan Hidayat yakin produk yang akan dipasarkan ini bisa diterima pasar, akan tetapi ketika ditanya besarannya, dia belum bersedia merincinya "Saya yakin produk ini bisa diterima pasar. Kalau besarannya nanti saja," katanya.
Dari informasi yang dihimpun Antara, sepanjang triwulan III pada 2015, perusahaan berkode saham SIDO di Bursa Efek Indonesia (BEI) ini mencatat pertumbuhan penjualan 3,8 persen menjadi Rp1,65 triliun dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu dimana SIDO mencatat pendapatan Rp1,59 triliun.
Kinerja penjualan SIDO terbesar dari produk farmasi yang naik sepuluh kali lipat di kuartal III- tahun 2015 menjadi Rp 60,2 miliar, atau naik 855,5 persen dibanding penjualan periode sama tahun lalu senilai Rp6,3 miliar.
Kenaikan penjualan produk farmasi SIDO terlihat karena mereka mengakuisisi perusahaan farmasi dan suplemen PT Berlico Mulia Farma (Berlico) di kuartal III pada 2014 dengan nilai Rp124,99 miliar, dengan demikian kontribusi penjualan Berlico-pun terlihat pada laporan keuangan SIDO pada kuartal III tahun 2015.
Selain produk farmasi, penjualan SIDO di segmen produk herbal suplemen juga naik 12,27 persen menjadi Rp885,3 miliar ketimbang penjualan periode yang sama tahun lalu Rp785,4 miliar.
Kendati demikian, penjualan produk makanan dan minuman SIDO tampil kurang bergairah pada kuartal III tahun 2015 dengan angka penjualan Rp704,8 miliar atau turun 12 persen ketimbang penjualan periode sama tahun lalu senilai Rp802,2 miliar.
Walaupun penjualan tak terlalu bugar, tak menyurutkan semangat SIDO meningkatkan aktivitas promosinya, pasalnya, pada kuartal III tahun 2015, SIDO menambah dana promosi 37,2 persen menjadi Rp135,1 miliar ketimbang dana promosi periode yang sama tahun lalu senilai Rp98,5 miliar. (Antara)
Sido Muncul Fokus Bisnis Produk Berbasis Herbal di 2016
Adhitya Himawan Suara.Com
Selasa, 10 November 2015 | 13:15 WIB
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
BERITA TERKAIT
Pafi Kota Pelaihari: Menyongsong Potensi Obat Herbal dalam Dunia Farmasi
27 November 2024 | 11:05 WIB WIBREKOMENDASI
TERKINI
Bisnis | 19:12 WIB
Bisnis | 18:51 WIB
Bisnis | 17:29 WIB
Bisnis | 17:06 WIB
Bisnis | 15:45 WIB