Pemerintah Harus Realistis Tetapkan Target Penerimaan Pajak

Adhitya Himawan Suara.Com
Selasa, 10 November 2015 | 12:06 WIB
Pemerintah Harus Realistis Tetapkan Target Penerimaan Pajak
Suasana pelayanan pajak di Kota Tangerang Banten. (suara.com/Pebriansyah Ariefana)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Target penerimaan pajak tahun 2015 dipastikan gagal tercapai. Kedepan, pemerintah diharapkan realistis dalam menetapkan target penerimaan pajak di Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

Pengamat pajak dari Tax Center Universitas Indonesia (UI), Darusalam menyatakan gagalnya pencapaian target penerimaan pajak disebabkan target awalnya yang memang terlalu muluk. Tahun ini pemerintah menargetkan penerimaan pajak mampu mencapai Rp1294 triliun. “Jumlah ini bertumbuh 31.4 persen dibanding realisasi penerimaan pajak Indonesia tahun 2014 yang mencapai Rp984 triliun,” kata Darusalam saat dihubungi Suara.com, Selasa (10/11/2015).

Target ini jelas tak realistis mengingat realisasi penerimaan pajak nasional tahun 2014 tersebut cuma mampu tumbuh 6,9 persen dibanding realisasi penerimaan pajak tahun 2013. “Selain itu target pajak 2015 dibuat dengan asumsi pertumbuhan ekonomi 5,8 persen, nyatanya pertumbuhan ekonomi kita cuma 4,7 persen di Kuartal III 2015. Sulit ditengah situasi ekonomi nasional maupun global untuk maksimal menggenjot perolehan pajak,” ujar Darusalam.

Selain itu kesadaran wajib pajak di Indonesia untuk menunaikan kewajibannya justru semakin rendah. Darusalam merinci tingkat kepatuhan penyerahan Surat Pemberitahuan (SPT) tahun 2010 mencapai 57 persen. Persentase tersebut terus menurun menjadi 53 persen di 2011, 41 persen di 2012, 37 persen di 2013. “Makanya pemerintah harus realisis menetapkan target penerimaan pajak tahun depan,” tambah Darusalam.

Hingga Oktober 2015, realisasi penerimaan pajak negara baru 60% dari target yang tertuang dalam APBN 2015. Diperkirakan hingga Desember 2015 realisasi penerimaan pajak negara hanya mampu mencapai 85 persen dari target. Alhasil pemerintahan Jokowi harus memutar otak tahun depan agar defisit anggaran tidak membengkak melebihi 2,3 persen 

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI