Menimbang Untung dan Rugi Menggunakan Deposito

Angelina Donna Suara.Com
Senin, 09 November 2015 | 07:30 WIB
Menimbang Untung dan Rugi Menggunakan Deposito
Ilustrasi (shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Banyak orang tertarik untuk mendepositokan uangnya dengan berharap mendapatkan keuntungan dari suku bunga yang lebih besar daripada tabungan biasa. Selain itu, resiko kehilangan uang yang sangat kecil juga sangat menarik minat orang untuk memiliki deposito. Namun, tetap saja pada setiap investasi memiliki resiko yang bisa saja terjadi.

Berikut akan dipaparkan mengenai keuntungan dan kerugian mendepositokan uang.

Keuntungan Deposito

Beberapa keuntungan yang bisa didapat dengan mendepositokan uang antara lain suku bunga yang lebih tinggi, kemudahan transfer bunga ke rekening pribadi, sebagai investasi yang paling aman, serta dilindungi oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS).

1.Bunga Lebih Tinggi

Bank biasanya memberikan bunga lebih tinggi untuk deposito dibandingkan dengan tabungan. Hal ini wajar, karena pemilik uang ‘menitipkan’ uangnya pada bank dalam jangka waktu tertentu dan tidak diambil selama waktu tersebut. Hal ini menyebabkan orang akan lebih tertarik menyimpan uangnya dalam bank dan bank pun bisa mengelola uang tersebut dan menghasilkan keuntungan yang lebih banyak. Perbedaan suku bunga ini cukup besar, sebagai contoh di salah satu bank swasta di Indonesia, maksimum bunga tabungan adalah sebesar 2,05%, sementara untuk deposito rupiah dengan jangka waktu (tenor) satu bulan saja sudah mencapai 7,5%. Bunga tabungan pun biasanya akan habis untuk biaya administrasi, sedangkan jika didepositokan maka masih akan ada keuntungan yang bisa dinikmati. Bahkan di Bank Syariah pun, prinsip keuntungan yang lebih besar jika uang didepositokan tetap berlaku.

2. Pendapatan per tenor

Keuntungan selanjutnya jika mendepositokan uang ialah walaupun pemilik deposito tidak bisa sembarangan menarik uangnya, namun beberapa bank sudah memberikan kemudahan untuk bunga deposito agar dapat langsung ditransfer ke rekening yang diinginkan. Sehingga pemilik deposito memiliki pendapatan tetap dari bunga tersebut tiap tenornya.

3. Tingkat Risiko Sangat Rendah

Dibandingkan dengan menempatkan uang di pasar saham yang harganya terus berubah-ubah setiap menit, deposito menjanjikan investasi yang lebih aman. Pasar saham, bisnis properti, dan valuta asing, walaupun dapat menghasilkan keuntungan yang lebih besar daripada deposito namun juga memiliki resiko yang lebih besar pula. Jika tidak pandai dalam memilih pasar yang aman, alih-alih mendapat keuntungan besar, bisa terjadi pula merugi dengan jumlah besar.

4. Dilindungi oleh LPS

Di Indonesia, terdapat lembaga yang melindungi hak-hak pendeposito, yaitu Lembaga Penjamin Simpanan. Namun syaratnya adalah bank yang melayani deposito harus tercatat sebagai anggotanya. Jika suatu waktu bank bangkrut, LPS menjamin dana hingga sebesar Rp2 Miliar dengan suku bunga maksimal 7,5%.

Resiko Deposito

Dengan berbagai keuntungannya, deposito juga memiliki resiko yang perlu diketahui sebelum anda mendepositkan dana. Beberapa kerugiannya antara lain return yang rendah, adanya inflasi, dan pemilik deposito tidak langsung terlibat dalam pengelolaan deposito.

1. Return yang Rendah

Telah disebutkan bahwa deposito merupakan investasi yang relatif aman, namun hal itu juga berdampak pada hasil investasi yang tidak terlalu tinggi dibandingkan investasi lainnya. Jika maksimum keuntungan deposito sebesar 7,5% pada tiap bulannya, untuk investasi lain (yang resikonya juga besar) mungkin bisa menghasilkan keuntungan jauh lebih besar dari 7,5%.

2. Tidak Sebanding dengan Inflasi

Nilai uang dari hari ke hari terus berkurang. Kita pasti pernah mengalami masa-masa harga bahan baku naik, kemudian dengan uang yang bernilai sama, nilainya hari ini lebih sedikit dapat membeli barang-barang dibanding dengan nilainya di masa lalu. Hal ini dinamakan dengan inflasi. Karena nilai uang yang berkurang inilah, maka bunga dari deposito pun sebenarnya sebagian digunakan untuk menutup nilai uang yang berkurang tersebut.

3. Pemilik Tidak Langsung Terlibat

Karena menitipkan dananya pada bank, pemilik tidak dapat mengelola dananya untuk mendapatkan keuntungan yang lebih besar. Pengelolaan dana seluruhnya diatur oleh bank dan keuntungan berlebih yang didapatkan bank pun menjadi keuntungan bank. Bagi Anda yang ingin lebih terlibat dalam investasi, kami menyarankan Anda untuk berinvestasi di produk sajam atau reksadana.

Lebih Banyak Manfaatnya

Begitulah penjelasan mengenai deposito bank. Deposito sangat cocok untuk orang-orang yang tidak menyukai risiko besar namun ingin menginvestasikan uangnya. Dengan mendepositokan uang pun, pemilik deposito juga bisa lebih menahan diri untuk tidak boros dalam membeli barang yang diinginkan.

Untuk memilih bank yang tepat, pertimbangkan untuk melihat suku bunga, bandingkan bunga di bank satu dan bank lainnya, mana yang menawarkan bunga lebih tinggi. Namun jangan pula jatuh dalam iming-iming bunga yang tinggi saja, perhatikan pula reputasi bank. Waktu deposito juga perlu dipertimbangkan, karena dengan waktu yang lebih lama keuntungan deposito semakin besar. Jadi, setelah melihat untung-ruginya, sudah mulai berpikir untuk berinvestasi dengan deposito?

Baca juga artikel Cermati lainnya:

Anda Alumni Kampus Terkemuka Indonesia? Wajib Gunakan Kartu Kredit Ini

Ini Modus dan Cara Menghindari Penipuan Investasi Emas

KTA BNI, Pinjaman Tanpa Jaminan yang Fleksibel dan Ringan

Published by

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI