Bagaimana Mengelola Arus Kas Keluarga Anda? Ini Caranya

Angelina Donna Suara.Com
Jum'at, 06 November 2015 | 07:00 WIB
Bagaimana Mengelola Arus Kas Keluarga Anda? Ini Caranya
Ilustrasi (shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Tahukah Anda, definisi keuangan yang sehat itu seperti apa? Keuangan yang sehat adalah saat pengeluaran lebih kecil daripada pendapatan. Selain itu, jumlah utang tertanggung tidak melebihi nilai aset.

Agar dapat tercapai keuangan yang sehat dalam keluarga, pengelolaan arus kas keluarga menjadi dasar yang penting. Mengapa uang kas tidak dibiarkan masuk dan mengalir saja? Pertanyaan ini mungkin ada di benak Anda. Apakah iya arus uang kas sepenting itu? Tentu saja!

Jadi, arus kas keluarga ini membiayai kebutuhan sehari-hari di dalam keluarga serta kebutuhan masa depan. Lalu  bagaimana kita bisa mengelola arus kas keluarga dengan baik? Menurut pakar keuangan Prita Hapsari Ghozie, ada tips jitu yang digunakan untuk merencanakan arus kas keluarga.

1.Buat Perencanaan Selama 30 Hari

Jika penghasilan Anda murni berasal dari gaji bulanan, ada baiknya merencanakan pengeluaran dengan mengelompokkannya ke dalam berbagai bagian. Misal, belanja kebutuhan dapur, bensin, uang parkir, biaya listrik dan telepon. Apabila Anda mendapatkan THR atau bonus dari kantor, sisihkan uang tersebut untuk pengeluaran tak terduga. Jangan mengambilnya dari gaji bulanan Anda.

2. Membatasi Tarik Tunai Lewat ATM

Menarik uang tunai lewat ATM yang tidak terkendali dapat menyebabkan gagalnya perencanaan arus kas keluarga. Buatlah jadwal untuk menarik ATM, misalnya, seminggu atau dua minggu sekali. Bawalah uang secukupnya saat akan pergi keluar dan tinggalkan ATM di rumah agar Anda tak tergoda untuk menarik uang di saat tidak diperlukan.

3. Cicilan Bulanan Tidak Lebih dari 30% Gaji

Alokasi cicilan bulanan harusnya tidak lebih dari 30% dari nilai gaji. Banyak keluarga yang mengalami kebocoran kas karena memiliki cicilan yang melebihi 30% gaji mereka sehingga tidak mampu mengalokasikan uang ke beberapa pos lain yang juga sama pentingnya. Untuk mengatasi cicilan yang membludak, Anda bisa menutup kartu kredit yang tidak diperlukan dan cukup memakai satu kartu kredit saja. Meski ada banyak promo yang berbeda, menggesek kartu kredit tanpa Anda sadari bisa jadi sebuah kebiasaan yang buruk.

4. Gunakan Dua Rekening Tabungan

Ada baiknya jika Anda memiliki rekening lain di luar rekening utama, agar Anda dapat dengan mudah mengalokasikan gaji ke pos-pos yang sudah ditentukan. Anda juga bisa meminta sistem auto-debit agar sebagian gaji yang diterima dapat langsung ditransfer ke rekening yang lain secara otomatis.

Tak dapat dipungkiri, rekening terpisah ini cukup jitu dalam mendisiplinkan Anda untuk menabung. Jika Anda hanya menyimpan di dalam rumah, Anda akan cenderung mengambilnya untuk keperluan mendesak. Anda juga dapat membuka tabungan deposito agar Anda tidak tergoda untuk mengambil dana karena Anda bisa terkena biaya penalti.

5. Keluarga Harus Ikut Berperan

Semua anggota keluarga harus turut terlibat dalam suksesnya perencanaan keuangan ini. misalnnya, buat perjanjian dengan anak tentang uang saku. Apabila istri turut membiayai keperluan rumah tangga, mintalah untuk mengalokasikan gaji ke dalam pos-pos tersebut. Anak-anak yang beranjak dewasa dapat turut berkontribusi dengan memiliki rencana keuangan pribadi lewat alokasi uang sakunya.

6. Evaluasi Laporan Keuangan Tahunan

Meski keluarga bukanlah sebuah perusahaan, tak ada salahnya mencatat semua pengeluaran dan pemasukan ke dalam laporan keuangan agar Anda memiliki rekam jejak. Selain itu, laporan ini dapat digunakan sebagai tolak ukur untuk lebih bijaksana dalam mengelola keuangan di tahun-tahun mendatang. Tindakan mengevaluasi juga penting agar Anda mengetahui mana yang efisien dan mana yang tidak. Evaluasi ini sifatnya sebagai kontrol dan audit agar tidak terjadi pembengkakan pengeluaran.

Ingat, pengelolaan keuangan keluarga tidak hanya melibatkan sang pemegang kebijakan, yaitu kepala keluarga. Jadi, ketika sang pemegang kebijakan berkomitmen untuk menerapkan pola hidup hemat, komitmen ini sudah semestinya diikuti dan dilaksanakan oleh semua anggota keluarga.

Baca juga artikel Cermati lainnya:

Cari Pinjaman KTA yang Cepat Cair, Coba Saja KTA ANZ

Rekening Ponsel, Mudahnya Bertransaksi Dalam Satu Genggaman Tangan

Deretan Motor Kawasaki yang Paling Macho 

Published by

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI