Ada baiknya jika Anda memiliki rekening lain di luar rekening utama, agar Anda dapat dengan mudah mengalokasikan gaji ke pos-pos yang sudah ditentukan. Anda juga bisa meminta sistem auto-debit agar sebagian gaji yang diterima dapat langsung ditransfer ke rekening yang lain secara otomatis.
Tak dapat dipungkiri, rekening terpisah ini cukup jitu dalam mendisiplinkan Anda untuk menabung. Jika Anda hanya menyimpan di dalam rumah, Anda akan cenderung mengambilnya untuk keperluan mendesak. Anda juga dapat membuka tabungan deposito agar Anda tidak tergoda untuk mengambil dana karena Anda bisa terkena biaya penalti.
5. Keluarga Harus Ikut Berperan
Semua anggota keluarga harus turut terlibat dalam suksesnya perencanaan keuangan ini. misalnnya, buat perjanjian dengan anak tentang uang saku. Apabila istri turut membiayai keperluan rumah tangga, mintalah untuk mengalokasikan gaji ke dalam pos-pos tersebut. Anak-anak yang beranjak dewasa dapat turut berkontribusi dengan memiliki rencana keuangan pribadi lewat alokasi uang sakunya.
6. Evaluasi Laporan Keuangan Tahunan
Meski keluarga bukanlah sebuah perusahaan, tak ada salahnya mencatat semua pengeluaran dan pemasukan ke dalam laporan keuangan agar Anda memiliki rekam jejak. Selain itu, laporan ini dapat digunakan sebagai tolak ukur untuk lebih bijaksana dalam mengelola keuangan di tahun-tahun mendatang. Tindakan mengevaluasi juga penting agar Anda mengetahui mana yang efisien dan mana yang tidak. Evaluasi ini sifatnya sebagai kontrol dan audit agar tidak terjadi pembengkakan pengeluaran.
Ingat, pengelolaan keuangan keluarga tidak hanya melibatkan sang pemegang kebijakan, yaitu kepala keluarga. Jadi, ketika sang pemegang kebijakan berkomitmen untuk menerapkan pola hidup hemat, komitmen ini sudah semestinya diikuti dan dilaksanakan oleh semua anggota keluarga.
Baca juga artikel Cermati lainnya:
Cari Pinjaman KTA yang Cepat Cair, Coba Saja KTA ANZ
Rekening Ponsel, Mudahnya Bertransaksi Dalam Satu Genggaman Tangan