Suara.com - Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Nasional (Bappenas) Sofyan Djalil mengatakan pemerintah bakal merilis paket kebijakan ekonomi jilid VI dalam minggu ini. Ia menjelaskan, dalam paket tersebut pemerintah akan memberikan insentif pajak di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK).
Hal tersebut bertujuan untuk membangun industri manufaktur di Indonesia menjadi lebih baik dan berkembang.
"Jadi KEK ini utamanya untuk di Kawasan Industri (KI). Supaya industri berkembang, sehingga kita merevitalisasi manufakturing di Indonesia," kata Sofya saat ditemui usai rapat koordinasi di kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta Pusat, Selasa (3/11/2015).
Insetif tersevut berupa insentif perpajakan, kemudahan imigrasi, perizinan kemudahan perpanjangan dan pembelian properti. Namun ketika ditanya lebih lanjut terkait pengurangan Pph Sofyan masih belum bisa memberberkannya.
"Masih di bahaslah. Secara detailnya ya nanti. Contoh misalnya untuk hilirisasi mineral besarnya insentif perpajakan tergantung pada produk yang dihasilkan. Semakin hilir, maka akan semakin besar insentifnya yang diberikan kepada pelaku usaha. Pokoknya tenggat waktunya 5 sampai 20 tahun," tegasnya.
Paket Ekonomi Jilid VI Fokus Perkuat Industri Manufaktur
Selasa, 03 November 2015 | 18:05 WIB
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
BERITA TERKAIT
Transformasi Digital Digenjot, bank bjb Bidik Pertumbuhan Lebih Pesat
27 November 2024 | 15:00 WIB WIBREKOMENDASI
TERKINI
Bisnis | 18:22 WIB
Bisnis | 18:04 WIB
Bisnis | 17:54 WIB
Bisnis | 17:38 WIB
Bisnis | 17:34 WIB
Bisnis | 17:30 WIB