Penyaluran Kredit Maritim Terkendala Infrastruktur

Selasa, 03 November 2015 | 15:53 WIB
Penyaluran Kredit Maritim Terkendala Infrastruktur
FGD Program Jaring OJK (Dian Kusumo Hapsari/Suara.com)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bekerjasama dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan dan 8 perbankan, beberapa waktu telah meluncurkan program Jangkau, Sinergi, dan Guideline atau Jaring. Hal tersebut bertujuan untuk menjawab kebutuhan stakeholders terhadap informasi tentang database Kelautan dan Perikanan, Skim Pembiayaan, pemetaan risiko bisnis dan dukungan regulasi dari otoritas terkait.

Ketua Program Jaring Slamet Edy Purnomo mengatakan, dengan adanya program ini, ia mengklaim hingga September 2015 realisasi penyaluran kredit baru (gross) ke sektor KP oleh Bank Partner mencapai Rp4,41 triliun atau 82,09 persen dari agregat 8 bank partner sebesar Rp5,37 triliun.

"Hingga saat ini penyalurannya Rp4,41 triliun. Sampai Desember 2015 kita menargetkann mencapai Rp7,2 triliun," kata Slamet saat ditemui di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, Selasa (3/11/2015).

Meski penyaluran kredit sudah mencapai Rp4,41 triliun, namun masih ada beberapa bank yang belum mencapai target. Sala satunya seperti PT Bank Maybank Indonesia (BII). Hal ini lantaran terkendala infrastruktur yang belum memadai.

"Karena infrastruktur bank kan berbeda-beda ini juga menjadi kendala. Nah kemarin juga ada perlambatan ekonomi ini juga memberikan dampak signifikan kepada perbankan," tegasnya.

Bank-bank yang telah mencapai dan melebihi target kredit gross adalah BRI sebesar Rp2,91 triliun, BTP sebesar Rp221,99 miliar dan BPD Sulsebar Rp32,59 miliar.

Hingga akhir tahun, OJK menargetkan penyaluran kredit mencapai Rp7,2 triliun atau rata-rata pertumbuhan pembiayaan baru sebesar 66,2 persen dari total pembiayaan Desember 2014 Rp10,8 triliun.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI