Gara-Gara Inilah Harga Minyak Mentah Indonesia Naik

Adhitya Himawan Suara.Com
Selasa, 03 November 2015 | 15:24 WIB
Gara-Gara Inilah Harga Minyak Mentah Indonesia Naik
Salah satu kilang Pertamina
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengungkapkan permintaan kondensat kilang TPPI di Tuban, Jatim menjadi salah satu penyebab kenaikan harga rata-rata minyak mentah Indonesia atau "Indonesia crude price" (ICP) pada Oktober 2015.

Siaran pers Ditjen Migas Kementerian ESDM di Jakarta, Selasa (3/11/2015) menyebutkan, ICP pada Oktober 2015 mencapai 43,68 dolar AS per barel atau naik tipis 0,55 dolar per barel dibandingkan September 2015 pada posisi 43,13 dolar AS per barel.

Peningkatan ICP pada Oktober tersebut seiring perkembangan harga minyak mentah utama di pasar internasional.

Kilang Trans Pacific Petrochemical Indotama (TPPI) dengan kapasitas 100.000 barel per hari mulai beroperasi pada Oktober 2015.

Permintaan kondensat TPPI tersebut menjadi salah satu penyebab kenaikan harga minyak mentah di kawasan Asia Pasifik.

Selain kondensat TPPI, faktor lainnya yang menjadi penyebab kenaikan harga minyak mentah di kawasan Asia Pasifik adalah peningkatan utilisasi kilang Taiwan.

Sedangkan, sejumlah faktor yang menyebabkan kenaikan harga minyak utama di pasar internasional adalah peningkatkan ketegangan geopolitik di Timur Tengah, akibat serangan udara oleh Rusia ke Suriah dan penambahan utilisasi kilang di beberapa negara.

Faktor lainnya adalah penurunan stok "gasoline" dan "distillates" di Amerika Serikat dan paket stimulus kepada negara-negara Eropa.

Perkembangan rata-rata minyak mentah utama di pasar internasional pada Oktober 2015 dibandingkan September 2015 adalah WTI (Nymex) naik 0,82 dolar per barel dari 45,47 dolar per barel menjadi 46,29 dolar per barel.

Untuk jenis Brent (ICE) naik sebesar 0,75 dolar per barel dari 48,54 dolar per barel menjadi 49,29 dolar per barel dan "basket" OPEC naik 0,26 dolar per barel dari 44,83 dolar per barel menjadi 45,09 dolar per barel. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI