Suara.com - Anda baru saja selesai berbelanja bulanan ke sebuah supermarket. Lalu baru pada saat sampai ke kasir dan diberitahukan total uang yang harus dibayarkan, Anda pun sedikit membelalakkan mata, tidak menyangka sudah memboyong banyak barang dan harus membayar dengan cukup mahal. Padahal, tadinya Anda hanya ingin membeli barang-barang tertentu saja. Namun dengan hipnotis trik pemasaran supermarket, Anda pun jatuh ke dalam jebakan untuk membeli lebih banyak barang.
Sebuah supermarket tentu saja memiliki cara tersendiri untuk menarik pelanggan sehingga ramai dikunjungi. Sesudah pelanggan banyak yang datang pun, hipnotis pemasaran mereka lakukan demi pelanggan membeli lebih banyak barang, sehingga keuntungan yang didapat pun semakin berlimpah ruah. Teknik pemasaran ini pun sebelumnya diteliti dengan serius dan terus menerus diperbaharui seiring dengan perkembangan zaman.
Ingin tahu apa saja rahasia supermarket tersebut? Berikut ulasannya.
1. Pengaruh Penempatan Produk dan Suasana
Pernahkah Anda memerhatikan saat berbelanja di supermarket serba ada, saat Anda memasuki pintu masuknya, barang yang pertama kali terlihat adalah buah-buahan atau roti? Sebenarnya hal ini memang sudah diatur oleh pengelola supermarket untuk menimbulkan kesan pertama yang cerah berwarna-warni serta harum roti yang menggoda. Selain itu, produk-produk di supermarket kebanyakan ditata dalam rak-rak yang tinggi dan panjang. Rak-rak ini sangat banyak berlorong-lorong, sehingga untuk menuju kasir biasanya Anda harus melewati rak-rak ini dan pada akhirnya cuci mata melihat produk-produk yang dijual. Penempatan kebutuhan pokok seperti minyak, beras, dan daging juga kebanyakan diletakkan hampir di bagian belakang sehingga untuk berbelanja Anda harus melewati rak banyak produk.
Supermarket juga dirancang agar konsumen betah berlama-lama berkeliling di dalamnya. Pemasangan AC di setiap sisi diatur aga Anda merasa nyaman. Lagu yang diputar pun biasanya bukan lagu dengan beat cepat, sehingga Anda menikmati lagu tersebut dan semakin lama menghabiskan waktu untuk berbelanja. Efek psikologis ini dapat dihindari dengan membuat daftar belanjaan dan disiplin teguh untuk hanya membeli barang-barang yang sudah ada dalam daftar, serta berjalan cepat dan tidak terlalu banyak melihat-lihat produk yang ada.
2. Isi Trolley Belanja
Setiap supermarket pasti menyediakan trolley atau keranjang di pintu masuk sebelum Anda berbelanja. Sebetulnya hal ini juga berpengaruh dalam membuat konsumen membeli lebih banyak barang. Anda pasti berpikir adanya trolley atau keranjang diciptakan untuk mempermudah konsumen berbelanja, namun ternyata di samping itu ada tujuan lainnya.
Konsumen berpikir bahwa tidak akan praktis untuk membawa-bawa belanjaan dengan tangan. Namun, ternyata saat konsumen membawa keranjang atau trolley, konsumen yang awalnya ingin membeli sedikit barang, pasti akan merasa galau ketika ada ruang kosong dalam keranjang tersebut. Sehingga akan berpikir bahwa ternyata barang yang dibelinya baru sedikit dan masih memungkinkan untuk membeli barang lainnya. Sehingga sampai di kasir, barang yang dibeli sudah memenuhi keranjang. Jebakan ini dapat dihindari dengan merelakan diri sedikit lebih repot membawa barang dengan tangan sendiri saja jika hanya membeli sedikit barang.
3. Terpancing Harga Murah