Satgas Dwelling Time Sidak Terminal Teluk Lamong

Adhitya Himawan Suara.Com
Selasa, 27 Oktober 2015 | 18:49 WIB
Satgas Dwelling Time Sidak Terminal Teluk Lamong
Ilustrasi pelabuhan. [Shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com -  Ketua Satuan Tugas waktu tunggu bongkar muat atau dwelling time Agung Kuswandono meninjau Terminal Teluk Lamong, Surabaya, Jawa Timur. 

"Saya ingin menunjukkan kalau pelabuhan di Indonesia ini sudah ada yang menerapkan teknologi modern dan canggih seperti di luar negeri untuk mengurangi dwelling time tersebut," katanya saat meninjau Terminal Teluk Lamong, Selasa (27/10/2015).

Dari data yang ada, di Terminal Teluk Lamong rata-rata dwelling time yang berhasil dilakukan adalah 4,77 hari. "Namun saya yakin, penghitungan dwelling time tersebut masih kurang tepat, karena prediksi saya waktunya sekitar tiga hari," katanya.

Menurutnya, dengan kecepatan waktu tunggu tersebut maka distribusi barang yang bisa dilakukan juga semakin cepat. "Kondisi seperti ini tentunya berimplikasi terhadap harga penjualan barang yang dimuat di dalam pengiriman melalui jalur laut tersebut," katanya.

Ia menjelaskan, di Tanjung Priok saat pertama kali satgas ini dibentuk waktu tunggu yang diperlukan untuk bongkar muat barang adalah sekitar 9 hari. "Jumlah tersebut saat ini turun menjadi 4,5 hari dan kami berharap angka tersebut akan terus turun setelah dilakukan sejumlah manajamen di dalam pelabuhan," katanya.

Sementara itu, Direktur Utama Terminal Teluk Lamong, Prasetyadi mengatakan kalau terminal Teluk Lamong ini merupakan anak perusahaan dari Pelindo III. "Sebagian besar peralatan yang digunakan di dalam terminal ini sudah semi otomatis sehingga bisa mempersingkat waktu tunggu di dalam pelabuhan," katanya.  (Antara)

REKOMENDASI

TERKINI