Suara.com - Kurs dolar AS menguat terhadap mata uang utama pada Kamis (22/10/2015) atau Jumat (23/10/2015) di Indonesia, karena investor mencerna data pengangguran AS yang lebih baik dari perkiraan serta hasil pertemuan Bank Sentral Eropa (ECB).
Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan pada Kamis bahwa dalam pekan yang berakhir 17 Oktober, angka pendahuluan disesuaikan secara musiman untuk klaim pengangguran awal mencapai 259.000, meningkat 3.000 dari tingkat direvisi pekan sebelumnya. Namun, angka terbaru masih lebih rendah dari konsensus pasar 265.000.
Euro jatuh ke terendah tiga minggu terhadap dolar pada Kamis karena Gubernur ECB Mario Draghi menyatakan bahwa zona euro perlu stimulus moneter baru pada Desember untuk memerangi inflasi yang lemah.
"Kami siap untuk bertindak jika diperlukan ... dan kami terbuka untuk kebijakan moneter dengan menu lengkap," kata Draghi pada konferensi pers setelah pertemuan kebijakan ECB yang berakhir pada Kamis.
Indeks dolar yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama, naik 1,36 persen menjadi 96,331 pada akhir perdagangan.
Pada akhir perdagangan di New York, euro jatuh menjadi 1,1112 dolar AS dari 1,1337 dolar di sesi sebelumnya, dan pound Inggris turun menjadi 1,5389 dolar AS dari 1,5425 dolar di sesi sebelumnya. Dolar Australia turun menjadi 0,7212 dolar AS dari 0,7223 dolar.
Dolar AS dibeli 120,71 yen Jepang, lebih tinggi dari 119,95 yen pada sesi sebelumnya. Dolar AS naik ke 0,9737 franc Swiss dari 0,9591 franc Swiss, dan turun menjadi 1,3101 dolar Kanada dari 1,3117 dolar Kanada. (Antara/Xinhua)
Dolar AS Menguat Lagi
Ririn Indriani Suara.Com
Jum'at, 23 Oktober 2015 | 08:01 WIB
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
BERITA TERKAIT
Rupiah Tergelincir di Perdagangan Senin Sore Imbas Data Ekonomi AS
25 November 2024 | 16:26 WIB WIBREKOMENDASI
TERKINI
Bisnis | 20:44 WIB
Bisnis | 17:05 WIB
Bisnis | 16:47 WIB
Bisnis | 16:38 WIB
Bisnis | 16:26 WIB
Bisnis | 15:57 WIB