Suara.com - Mantan Deputi III Bidang Pengelolaan Isu Strategis Kantor Staf Kepresidenan Purbaya Yudhi Sadewa mengatakan reshuffle kabinet jilid kedua perlu dilakukan Presiden Joko Widodo. Kementerian di sektor ekonomi, menurut Yudhi, perlu dirombak lagi.
"Saya pikir beberapa menteri ekonomi harus diganti. Ada yang membuat harga nggak bisa turun, dan masih membuat liabilitas di mata investor nggak kuat karan pernyataan berubah-ubah terus," kata Yudhi usai diskusi Senator Kita dengan topik Mengapa Perlu Reshuffle Lagi?" di gedung Dewan Pers, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Kamis (22/10/2015).
Yudhi mengatakan reshuffle kabinet jilid kedua bukan berarti kegagalan Presiden Jokowi dalam memilih menteri. Reshuffle merupakan hak prerogatif Kepala Negara untuk memperkuat pemerintahan.
"Nanti kalau ada reshuffle (bentuk) kegagalan Presiden saya kira tidak. Menurut saya masih ada menteri yang mau memperlambat pertumbuhan ekonomi, ya memperlambat dari segi anggaran diperlambat dan kerjanya santai-santai," kata Yudhi.
Ketika ditanya siapa menteri ekonomi yang paling mungkin diganti, Yudhi tidak mau menyebutnya.
"Yang jelas Presiden bisa melihat menteri mana yang bisa menjalankan tugasnya dengan baik atau tidak," kata Yudhi.