Suara.com - Kurs dolar AS menguat terhadap euro pada Kamis pagi (22/10/2015), karena pertemuan Bank Sentral Eropa (ECB) yang dijadwalkan hari ini memicu diskusi hangat tentang apakah bank sentral akan melepaskan stimulus lagi di zona euro.
Gubernur ECB Mario Draghi mengatakan, awal bulan ini bahwa Uni Eropa sedang menghadapi risiko-risiko penurunan yang signifikan.
Dia memperingatkan bahwa risiko-risiko ini akan bertahan, zona euro mungkin harus melakukan penyesuaian dalam kebijakan pelonggaran kuantitatifnya.
Namun pada sesi sebelumnya, euro naik terhadap dolar karena data ekonomi zona euro terbaru yang lebih baik dari perkiraan. Hal ini meredakan spekulasi pasar untuk stimulus lebih besar di wilayah tersebut pada awal bulan ini.
Beberapa analis mengatakan, ECB mungkin tidak akan melonggarkan kebijakannya sampai akhir tahun ini.
Pada akhir perdagangan di New York, euro jatuh menjadi 1,1337 dolar AS dari 1,1339 dolar di sesi sebelumnya, dan pound Inggris turun menjadi 1,5425 dolar AS dari 1,5440 dolar di sesi sebelumnya. Dolar Australia turun menjadi 0,7223 dolar AS dari 0,7259 dolar.
Dolar AS dibeli 119,95 yen Jepang, lebih tinggi dari 119,92 yen pada sesi sebelumnya. Dolar AS naik ke 0,9591 franc Swiss dari 0,9565 franc Swiss, dan naik ke 1,3117 dolar Kanada dari 1,2985 dolar Kanada. (Xinhua/Antara)