Presiden Minta Holdingisasi BUMN Disiapkan

Ardi Mandiri Suara.Com
Kamis, 22 Oktober 2015 | 04:21 WIB
Presiden Minta Holdingisasi BUMN Disiapkan
Presiden Jokowi sempat transit di Aceh, saat dalam perjalanan menuju Jeddah. (Antara/Ampelsa)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta holdingisasi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang akan memperkuat tugas dan fungsi BUMN agar semakin besar berkontribusi terhadap negara disiapkan.

Pernyataan itu disampaikan Presiden Jokowi dalam acara Rapat Kerja Pemerintah dengan para direksi BUMN di Istana Negara Jakarta, Rabu (21/10/2015).

"Jadi pada pertemuan pertama sudah saya sampaikan holdingisasi BUMN-BUMN yang akan memperkuat tolong disiapkan, karena memang kalau kita lihat Temasek atau Khasanah itu sangat cepat melesat karena holdingisasinya benar," kata Presiden.

Ia juga ingin agar BUMN-BUMN menjadi besar melalui berbagai jalan di antaranya valuasi aset atau cara lain.

Presiden menegaskan BUMN harus besar, lincah, dan kuat sehingga ke depan menjadi sebuah sistem yang tidak berjalan sendiri-sendiri.

"Seperti Pelindo itu seharusnya sudah mulai mengarah ke sana Pelindo 1, 2, 3, dan 4 dalam sebuah sistem logistik nasional yang betul-betul menjadikan barang kita murah, transportasi murah, dan distribusi logistik murah," katanya.

Ia juga mencontohkan PTPN untuk memulai hal itu salah satunya dimulai dengan sinergi bersama dalam pengembangan kerja sama operasi, aliansi, dan konglomerasi antar BUMN sehingga bisa menggerakkan pembangunan nasional dan daerah.

"Arah ke sana harus sudah dimulai, saya sudah perintahkan Menteri BUMN agar secepatnya bisa dipaparkan peta jalan ke depan seperti apa," kata Presiden.

Jokowi mengamati sejumlah BUMN yang telah berani mengambil langkah joint tampak langsung menjadi lebih besar dan managingnya menjadi lebih baik.

Menurut dia, hal terpenting yakni dalam rangka hilirisasi, industrialisasi termasuk di dalamnya transfer teknologi.

"Ada fungsi-fungsi itu yang harus mempercepat sehingga perkembangan pembangunan BUMN betul-betul bisa mendorong ekonomi, semuanya," katanya.

Ia menegaskan di negara-negara lain BUMN telah menjadi penggerak ekonomi.

"Saya sudah perintahkan kepada Menteri BUMN kira-kira dirutnya, manajemennya enggak bisa mengikuti arah ini ya sudah cepat ganti. Karena saya ingin BUMN kita berpikir besar. Menjadi pemain global," katanya. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI