Terima kasih atas ketertarikannya, mohon besok hadir membawa SURAT LAMARAN & CV lengkap ya...”
Kalimat diatas tersebut sudah tidak asing bagi banyak orang, baik didengar melalui percakapan telepon, maupun e-mail. Bukan hanya fresh graduate saja, tetapi juga para karyawan yang sudah bekerja tetapi berencana untuk berpindah perusahaan maupun profesi.
Faktanya adalah jobseekers di Indonesia merupakan yang terbanyak di ASEAN berdasarkan artikel BeritaSatu, mengalahkan negara berkembang lainnya seperti Singapura, Malaysia, dan Filipina. Hal ini membuat melamar pekerjaan menjadi aktivitas yang marak dialami namun belum ada ilmu pasti yang dapat memastikan penerimaan kerja saat melamar.
Walapun memang belum ada kajian ilmu yang dengan pasti akan mendapatkan pekerjaan bagi seorang pelamar, kami akan memberikan tips-tips terbaru seputar melamar pekerjaan mulai dari memilih pekerjaan, korespondensi hingga wawancara.
Pikirkan apa yang Anda bisa berikan pada perusahaan, bukanlah sebaliknya
Usahakan agar kalimat diatas menjadi panutan Anda dalam melamar pekerjaan. Employer cenderung senang apabila mendapat pelamar/pegawai yang secara aktif perduli terhadap kelangsungan perusahaan, sebagai pelamar coba pikirkan kontribusi apa yang bisa anda berikan pada perusahaan dan idealnya reward yang anda dapat akan sebanding dengan peran serta anda.
1. Pilih pekerjaan yang sesuai dengan minat Anda. Dengan begitu, motivasi untuk bekerja akan semakin kuat, dan apabila belum memungkinkan untuk mengejar passion, carilah pekerjaan yang sejalan dengan bidang studi yang anda tekuni. Employer akan mencoba melihat alasan Anda melamar pekerjaan dan menilai bagaimana Anda dapat berkontribusi, dimana passion serta latar belakang pendidikan relevan dapat menjadi alasan kuat akan komitmen Anda terhadap pekerjaan yang dilamar.
2. Antusias saat berkoresponden. Baik e-mail maupun telepon, perlihatkan pada calon employer bahwa anda serius dalam melamar pekerjaan. Secara rutin pantau kabar dari perusahaan dan selalu coba merespon kontak dari mereka secepatnya serta tentunya tetap menggunakan bahasa yang sopan.
3. Jujur saat wawancara. Ceritakan pengalaman dan kualifikasi anda dengan keadaan sebenarnya, karena informasi yang salah dapat berbalik merugikan Anda di waktu depan. Tekankan apa yang Anda dapat kontribusikan kepada perusahaan dengan kualifikasi yang Anda miliki. Sebaliknya apabila ada yang kurang jelas mengenai perusahaan, tanyakanlah pada saat wawancara mulai dari gaji hingga lingkup pekerjaan agar semua jelas. Pada akhir wawancara, tegaskan secara halus bahwa anda sangat menunggu kelanjutan dari hasil wawancara.
4. Besar hati dan pantang menyerah. Banyak faktor yang menjadi alasan seorang pelamar kerja ditolak ataupun diterima karena adanya orang-orang lain yang turut serta berperan dalam hasil akhirnya, maka itu apabila kita belum berhasil mendapatkan pekerjaan tersebut, tetaplah sabar dan gigih. Bangkit lagi, cari pengalaman lagi, dan terus berusaha meningkatkan kualifikasi serta potensi kontribusi kita terhadap calon perusahaan.