Suara.com - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Rizal Ramli menghadiri rapat dengan Badan Anggaran DPR di gedung DPR, Selasa (13/10/2015). Salah satu agenda rapat membahas RAPBN 2016.
Dalam rapat, Rizal memaparkan RAPBN 2016, antara lain akan digunakan untuk mengembangkan tujuh destinasi wisata baru. Hal tersebut dilakukan untuk memberikan nilai tambah bagi sektor pariwisata dan mewujudkan target 20 juta wisawatan tahun 2019.
"Sekarang kan yang jadi andalan itu Bali kan untuk menarik wisatawan. Tapi sekarang Bali itu udah overload. Makanya kita butuh destinasi wisata baru. Nah kita mulai di awal 2016. Wisatanya itu, Bromo, Borobudur, Danau Toba, Flores, Pulau Seribu, dan Yogyakarta," kata Rizal.
Ketika mendengar Toraja tidak masuk dalam tahun anggaran 2016, salah satu anggota dewan mengajukan interupsi.
"Pak, kok Toraja nggak dimasukin dalam rancangan kerja pariwisata 2016. Kenapa, ini kan Toraja sudah menjadi destinasi top di dunia. Semua orang tahu soal Toraja ini," kata anggota dewan.
Hal ini kemudian mengundang gelak tawa peserta rapat.
Rizal pun menanggapi dengan santai. Dia katakan memang untuk tahun 2016, Toraja belum masuk dalam pengembangan wisata baru karena pemerintah masih fokus pada daerah yang telah masuk penganggaran.
"Saya mohon maaf, Toraja belum masuk di tahun anggaran 2016. Kita fokus ini dulu saja tahun depan," kata Rizal.
Karena tidak puas dengan jawaban Rizal, anggota dewan tadi mencecar Rizal untuk menjawab pertanyaannya. Dia meminta kepastian apakah Toraja masuk dalam program pengembangan wisata pemerintah tahun 2016 atau tidak.
"Jawab dulu pak, masuk nggak. Nggak bisa pak ini diputus programnya. Saya nggak setuju kalau tujuh destinasi wisata dikurangin satu. Pokoknya harus masuk dong," katanya.