KKP Siapkan Rp216 Miliar Bangun Pabrik dan Gudang Rumput Laut

Jum'at, 09 Oktober 2015 | 14:41 WIB
KKP Siapkan Rp216 Miliar Bangun Pabrik dan Gudang Rumput Laut
Petani memanen rumput laut di pesisir Pantai Batauga, Buton Selatan, Sulawesi Tenggara, Agustus lalu. (Antara/Ekho Ardiyanto)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti mengaku sudah menyiapkan dana sebesar Rp216 miliar untuk membangun delapan gudang dan 10 pabrik untuk pengolahan rumput laut.

"Iya nanti kita akan membangun sekitar 10 pabrik dan delapan gudang. Jadi nanti gudangnya untuk menyimpan hasil rumput laut yang sudah diolah ataupun belum. Nah pabriknya ini untuk mengolah rumput laut menjadi produk jadi sesuai arahan Presiden," kata Susi saat konferensi pers di kantornya, Jakarta, Jumat (9/10/2015).

Susi menjelaskan Presiden Joko Widodo menginginkan agar rumput laut diolah menjadi produk jadi agar memberikan nilai tambah bagi perekonomian Indonesia.

"Jadi jangan dieskspor bahan mentahnya saja. Kita mau ekspor bahan jadi juga. Bisa makanan, minuman atau kosmetik. Jadi kita sekarang mau bikin target, mulai tahun depan. Misalnya ngurangin ekspor bahan mentah 10 persen, tahun depannya 20 persen begitu seterusnya. Makanya pabriknya sangat penting, " katanya.

Direktur Jenderal Peningkatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan Nilanto Prabowo menambahkan untuk membangun satu gudang penyimpanan, biayanya diperkirakan Rp5 miliar. Sedangkan untuk pabrik sekitar Rp20 miliar.

"Kita kan maunya bangun 10 unit pabrik berarti sekitar Rp200 miliar. Anggarannya sekitar Rp216 miliar lah pokoknya," katanya.

Rencananya, gudang tersebut akan dibangun di Pulowatu, Buton, Kupang,Lombok, Sulawesi Selatan, Jawa Barat, Jabodetabek, Nusa Tenggara Barat, dan Medan. Sedangkan untuk pabrik masih proses identifikasi wilayah.

"Kalau pabrik pastinya dibangun berdekatan dengan lokasi produksi rumput laut. Kan ada kriterianya, pertama listriknya harus mencukupi. Makanya ini lagi on progress kok," kata dia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI