Suara.com - PT Railink memastikan pengoperasian kereta api Bandara Soekarno-Hatta atau Soetta bisa dilakukan pada akhir tahun 2016 di mana dewasa ini proyeknya sedang dalam proses pengerjaan dan pemesanan kereta dari Swedia.
"Pembebasan lahan untuk keperluan pembangunan rel sekitar 12,1 kilometer sudah 60 persen dan progres lainnya mulai pengerjaan pembangunan dan pemesanan kereta api sedang berjalan. Jadi targetnya 2016 akhir sudah bisa dioperasikan," kata Direktur PT Railink Heru Kuswanto di Medan, Kamis.
Dia mengatakan itu sebelum acara penandatangananan kesepakatan bersama antara Direktorat Jenderal Perkerataapian Kementerian Perhubungan Dengan Kereta Api Indonesia - Railink- Angkasa Pura II Soal Penggunaan Tanah dan Bangunan Untuk Pembangunan Jalur Ganda Kereta Api Lintas. Araskabu - Kualanamu di Sumut yang dilakukan di Bandara Kualanamu, Deliserdang, Sumut.
Acara itu disaksikan Menteri Perhubungan Ignasius Jonan.
Menurut dia, pendanaan proyek itu tidak ada masalah karena sudah mendapat pinjaman kredit sindikasi dari empat bank yakni BRI, BNI 46, Mandiri dan BCA dengan induknya BRI.
Sedangkan kereta apinya dipesan dari Swedia yang memang menjadi pemenang tender proyek pengadaan kereta api Bandara Soekarno-Hatta itu.
Proyek itu sendiri merupakan yang kedua bagi Railink setelah Bandara Kualanamu di Deliserdang, Sumut.
Heru menjelaskan, panjang rel kereta api yang dibangun PT KAI dan PT Angkasa Pura (AP) II sekitar 12,1 kilometer dari panjang rel yang sudah ada sebelumnya sekitar 24,2 kilometer.
Adapun pembangunan jalur ganda kereta api 12,1 km itu mulai dari Stasiun Batu Ceper ke Stasiun Bandara Soetta.
Dirut Railink itu menyebutkan, melihat kepadatan penumpang Bandara Soetta lebih besar dibanding Kualanamu, maka frekuensi kereta Railink di bandara itu diperkirakan lebih banyak/tinggi atau bisa 124 trip (pulang-pergi).
"Keberangkatan/kedatangan bisa setiap 15 (lima belas) menit sekali," katanya.
Frekuensi Railink di Soetta itu memang jauh lebih banyak dari Bandara Kualanamu yang masih 40-42 kali sehari dengan keberangkatan setiap 30 menit.
Pembangunan kereta api bandara itu merupakan tindak lanjut dari Peraturan Presiden (Perpres) No 83 Tahun 2011 tanggal 24 November 2011 tentang penugasan kepada PT KAI untuk menyelenggarakan prasarana dan sarana KA Bandara Soetta dan jalur lingkar Jabodetabek.
Railink sendiri merupakan perusahaan patungan PT KAI dan PT Angkasa Pura II sebagai penyedia kereta api dan operasionalnya. (Antara)
Kereta Api Bandara Soetta Akan Beroperasi Akhir 2016
Ardi Mandiri Suara.Com
Jum'at, 09 Oktober 2015 | 05:13 WIB
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
BERITA TERKAIT
Berangsur Normal, Jumlah Penumpang di Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali Meningkat
15 November 2024 | 11:00 WIB WIBREKOMENDASI
TERKINI
Bisnis | 17:46 WIB
Bisnis | 17:45 WIB
Bisnis | 15:34 WIB
Bisnis | 21:54 WIB
Bisnis | 19:54 WIB
Bisnis | 16:51 WIB