Ini Cara Menkeu Atasi Defisit APBN-P 2015

Selasa, 06 Oktober 2015 | 17:06 WIB
Ini Cara Menkeu Atasi Defisit APBN-P 2015
Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro di dampingi jajaran kementerian menggelar jumpa pers terkait RAPBN-P 2015 di Jakarta, Selasa (17/2). [suara.com/Kurniawan Mas'ud]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro memperkirakan defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2015 sekitar 2,2 persen. Untuk mengatasi defisit anggaran tersebut, ia mengaku saat ini pemerintah tengah agresif mencari utang atau pembiayaan dari dalam negeri.

Hal ini dilakukan untuk mengurangi porsi utang luar negeri yang rawan terhadap kondisi perekonomian global.

"Jadi kita harus memperdalam pasar domesrik. Salah satunya dengan menambah investor dari dalam negeri. Salah satunya kan sudah menerbitkan ORI itu. Jadi pembiayaannya dari dalam negeri," kata Bambang saat rapat kerja dengan komisi XI di Gedung DPR, Selasa (6/10/2015).

Hanya ada dua pilihan jika pemerintah ingin menutupi defisit anggaran tersebut dengan tidak mengandalkan utang dari luar negeri. Pertama, penerimaan negara ditambah dengan beberapa instrumen seperti pajak dan menambah investor dari dalam negeri atau membatasi belanja negara dengan kegiatan-kegiatan yang lebih efisien.

"Caranya hanya dua, tingkatkan penerimaan negara atau batasi belanja-belanja. Jadi belanja hanya yang berkualitas saja. Maka posisi utang di luar negeri aman. Makanya kita genjot dengan meningkatkan investor dari dalam negeri," katanya.

Seperti diketahui, anggaran pemerintah tahun ini diperkirakan mengalami defisit sebesar 2,2 persen. Atau secara nominal sebesar Rp222,5 triliun.

Nilai ini akan di penuhi dari kepemilikan surat utang yang dikelola investor dalam negeri melalui surat obligasi ritel ORI 12 yang belum lama ini diluncurkan oleh pemerintah.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI