Siapkan Dana Pensiun? Coba Lakukan dengan Berinvestasi

Angelina Donna Suara.Com
Selasa, 06 Oktober 2015 | 07:18 WIB
Siapkan Dana Pensiun? Coba Lakukan dengan Berinvestasi
Ilustrasi (shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menikmati hari tua dengan bersantai dan berlibur bersama dengan pasangan tentu menjadi dambaan setiap orang. Siapa yang mau bekerja seumur hidupnya? Namun hal tersebut juga memerlukan persiapan dan usaha yang besar. Salah satunya dengan menyiapkan dana pensiun.

Jika Anda seorang PNS (Pegawai Negeri Sipil), Anda dapat bernapas lega karena Anda dijamin keberlangsungan hidup hingga dana pensiun dari pemerintah. Namun demikian, bagaimana jika Anda bekerja dalam sektor swasta? Kebutuhan masyarakat akan dana pensiun sendiri telah manjadi keharusan.

Namun demikian, apakah program dana pensiun tersebut dirasa sudah optimal nantinya menyejahterakan hidup Anda? Jika Anda belum merasa cukup, berarti Anda perlu mengusahakan sendiri dana pensiun tambahan agar sesuai dengan ekspektasi

Adapun langkah-langkahnya adalah sebagai berikut.

1. Mulai Dari Sekarang

“Mulai dari sekarang” adalah kalimat yang tepat untuk menggambarkan investasi, apa pun itu. Hal ini karena kita tidak tahu masa depan akan seperti apa. Sehingga, Anda harus mulai dari seakrang juga untuk mempersiapkannya. Semakin awal Anda mempersiapkannya, semakin awal pula Anda menuai hasil dan semakin maksimal pula hasil investasi Anda. Jangan menunggu sudah mapan baru berinvestasi, tetapi berinvestasilah agar menjadi mapan.

2. Kemampuan Finansial

Untuk dana pensiun, awalnya Anda bisa saja berinvestasi mulai deari Rp50.000. Namun demikian, Anda juga perlu tahu besaran setoran untuk mencapai target usia pensiun Anda. Dengan mengetahuinya, Anda bisa tahu berapa besaran tiap bulan dan kapan perlu mengambilnya. Jadi ketahui kemampuan finansial Anda.

Selain setoran rutin, Anda juga perlu tahu biaya-biaya apa saja yang terdapat di investasi yang Anda pilih. Coba bandingkan biaya yang Anda tanggung dengan hasil yang nantinya akan diperoleh. Karena ini akan berpengaruh pada return yang bisa didapat

2. Perhatikan Inflasi

Jika Anda mengabaikan inflasi dalam memilih sarana investasi jangka panjang, bisa jadi investasi Anda mengecil daya belinya. Sebagai contoh, Anda melakukan investasi deposito dengan hasil bunga sebesar 7% pada saat nilai inflasi sebesar 8.5%. Kalau begitu, bisa dipastikan Anda sedang mengalami kehilangan uang karena nilai investasi yang tidak sebanding dengan inflasi.

Bagi mayoritas orang, investasi saham atau reksadana saham adalah salah satu cara untuk bersaing dengan inflasi. Anda perlu memerhatikan bahwa nilai saham bisa naik dan turun kapan saja. Namun, saham memberikan potensi keuntungan yang paling besar dan telah secara konsisten melampaui inflasi sejak tahun 1940-an.

3. Diversifikasi

Diversifikasi artinya menempatkan modal usaha Anda ke beberapa bentuk aset, misalnya Anda berinvestasi di logam emas, saham, properti dan surat utang. Diversifikasi seringkali dibahas ketika membahas instrumen investasi.

Diversifikasi diperlukan untuk mengatur resiko dan memastikan saat ada salah satu aset yang mengalami kerugian, akan ada aset-aset lain yang mengalami keuntungan. Oleh sebab itu, beban yang dirasakan berkurang. Anda pun mampu melanjutkan investasi pada waktu aset tersebut dapat memberikan hasil yang lebih baik.

4. Pilihlah Instrumen Investasi yang Tepat

Ada berbagai jenis investasi yang tersedia di pasar saham. Pilihlah investasi dengan resiko yang sesuai dengan selera dan kesanggupan Anda. Di antara saham, obligasi, dan deposito, tersedia pilihan dengan kisaran risiko yang berbeda.

Jika diurutkan, investasi dengan resiko dan imbalan tertinggi dimulai dari saham, reksa dana, obligasi, dan terkhir deposito. Untuk berinvesatasi saham, kuatkan mental Anda dan pelajari lebih mendalam tentang seluk beluk berinvestasi saham secara komprehensif untuk mengetahui resikonya.

5. Sedikit Demi Sedikit

Mulailah berinvestasi dengan modal sedikit demi sedikit. Hal tersebut dimaksudkan untuk menumbuhkan rasa percaya diri Anda. Pilihlah investasi yang sudah terjamin dan memiliki performa yang baik selama lima hingga sepuluh tahun terakhir. Anda dapat membeli dalam jumlah sedikit. Namun, lakukan secara konsisten.

Jika Anda perlu bantuan dalam memilih investasi yang baik, Anda bisa konsultasi lebih lanjut kepada broker Anda. Untuk referensi, coba cari sumber di internet dan bacalah lebih banyak buku mengenai hal ini.

6. Wajar dalam Memonitor

Terlalu sering memonitor perkembangan investasi, bisa jadi justru membuat Anda khawatir dan takut untuk membuat keputusan. Pada dasarnya, tujuan utama berinvestasi adalah untuk membangun kekayaan dalam jangka waktu yang panjang. Apa yang terjadi dengan performa investasi Anda sehari-harinya adalah hal yang kurang relevan.

Baca juga artikel Cermati lainnya:

BPJS Ketenagakerjaan : Program dan Cara Mendaftarnya

20 Orang Terkaya di Dunia Tahun 2015

Cara Investasi Reksadana yang Menguntungkan dan Mudah    

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI