Suara.com - Mantan Menteri Keuangan Fuad Bawazier menilai paket kebijakan ekonomi yang dikeluarkan pemerintah baru-baru ini belum mampu membangkitkan perekonomian Indonesia.
"Paket sudah dua kali diterbitkan oleh pemerintah, tapi kalau saya lihat, pemerintah sendiri dari paket ini ada asumsi yang tersirat di dalamnya. Dimana pemerintah berpikir kalau pelemahan ekonomi ini hanya bisa diatasi oleh kapitalis, pikirannya kesana. Jadi dia buat kebijakan yang berpihak ke mereka," kata Fuad di acara diskusi di Cikini, Jakarta Pusat, Minggu (4/10/2015).
Paket kebijakan ekonomi yang diumumkan pemerintah beberapa waktu yang lalu, menurut Fuad, juga tidak mendapatkan respons positif dari kalangan pengusaha. Sebab, katanya, perekonomian sudah terlanjur lesu, mulai dari adanya kenaikan harga bahan bakar minyak yang membuat mesin perekonomian tidak bergerak.
"Ini nggak ada respons, padahal ini yang diharapkan pemerintah kan. Ini tidak tepat. Ekonomi kita ini sudah terlanjur lesu. Pertama saat kenaikan harga BBM, ini kan mesin perekonomian masyarakat, kok dinaikkan, akhirnya apa, stok barang numpuk aja, enggak ada penjualan dan pemerintah jadi enggak ada pemasukan," katanya.
Menurutnya, jika pemerintah ingin membangkitkan perekonomian, paket kebijakan ekonomi harus menyentuh masyarakat luas, bukan cuma kaum kapitalis.
"Jadi ini kalau saya nilai, paketnya tidak luwes. Banyak paket yang memang tidak dibutuhkan tapi dikeluarkan. Kalau mau itu menyentuh perekonomian rakyat, terutama soal BBM, terus berikan izin tambang rakyat. Ini kan banyak tambang rakyat yang sebenarnya bisa membantu menggerakkan perekonomian. Tapi ini malah ditutup. Kalau berpatokan pada kesejahteraan rakyat, maka perekonomian Indonesia akan kembali bangkit," kata dia.