Harga Emas Dunia Melonjak, Dolar Melemah

Sabtu, 03 Oktober 2015 | 07:45 WIB
Harga Emas Dunia Melonjak, Dolar Melemah
Ilustrasi harga emas dunia. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange melonjak, Sabtu (3/10/2015). Ini menghentikan penurunan lima sesi berturut-turut setelah laporan ketenagakerjaan AS yang mengecewakan menekan dolar.

Kontrak emas yang paling aktif untuk pengiriman Desember naik 22,9 dolar AS, atau 2,06 persen, menjadi menetap di 1.136,6 dolar AS per ounce.

Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan ekonomi AS menambahkan 142.000 lapangan kerja pada September. Ini jauh di bawah perkiraan pasar 200.000 lapangan kerja. Pemerintah juga menurunkan secara tajam kenaikan lapangan kerja untuk Agustus.

Data tersebut mendorong para investor mempertimbangkan kembali ekspentasi untuk kenaikan suku bunga oleh Federal Reserve AS, yang melemahkan dolar dan mengangkat daya tarik logam mulia. Para analis juga menunjukkan bahwa investor akan melupakan kenaikan suku bunga 2015 karena pasar tenaga kerja AS menyusut dengan partisipasi tenaga kerja jatuh ke tingkat terendah 38-tahun.

Bank sentral AS telah memantau secara tajam data ketenagakerjaan dan inflasi sebagai dua alat pengukur utama untuk membantu mempengaruhi rencana untuk mulai menaikkan suku bunga pertama dalam hampir satu dekade.

Umumnya, kenaikan suku bunga akan mendorong dolar AS lebih tinggi. Analis mencatat emas dan dolar AS biasanya bergerak berlawanan arah, yang berarti melemahnya dolar AS dapat menjadi positif bagi komoditas yang dihargakan dalam dolar, sementara dolar yang lebih kuat dapat menekan komoditas.

Logam lainnya yang naik adalah perak untuk pengiriman Desember bertambah 75,2 sen atau 5,18 persen menjadi ditutup pada 15,263 dolar AS per ounce. Sementara platinum untuk pengiriman Januari naik 4,3 dolar AS atau 0,48 persen menjadi ditutup pada 909,5 dolar AS per ounce.

Sementara itu, Kurs dolar AS melemah terhadap mata uang utama lainnya. Ini disebabkan hal yang sama, yaitu data ketenagakerjaan AS yang buruk

Tingkat pengangguran bertahan di 5,1 persen pada September. Selama tahun ini, tingkat pengangguran dan jumlah penganggur masing-masing turun sebesar 0,8 persentase poin dan 1,3 juta. Data tersebut mendorong para investor mempertimbangkan kembali perkirakan untuk kenaikan suku bunga oleh Federal Reserve AS, yang menekan dolar.

Pada akhir perdagangan di New York, euro menguat ke 1,1225 dolar AS dari 1,1185 dolar pada sesi sebelumnya, dan pound Inggris naik menjadi 1,5193 dolar AS dari 1,5132 dolar. Dolar Australia naik ke 0,7032 dolar AS dari 0,7031 dolar.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI