Sebagian besar kredit yang disalurkan di NTB, kata dia, masih merupakan kredit konsumsi dengan porsi sebesar 56,91 persen dari total kredit.
"Share kredit konsumsi tersebut lebih tinggi daripada kredit produktif (kredit modal kerja dan kredit investasi) yang porsinya sebesar 43,09 persen dari total kredit," kata Prijono. (Antara)