Suara.com - Tiga bank pelat merah belum lama ini menandatangani nota kesepahaman dengan China Development Bank (CDB) untuk mendapatkan pinjaman sebesar 3 miliar dolar AS atau sekitar Rp42 triliun.
Ketiga bank yang memperoleh pinjaman tersebut yakni Bank Mandiri, BNI dan BRI. Dari total pinjaman tersebut, masing-masing bank akan memperoleh suntikan dana sebesar 1 miliar dolar AS.
Menurut Deputi Bidang Jasa Keuangan Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Gatot Trihargo, pinjaman tersebut nantinya akan dipergunakan untuk program pembiayaan infrastruktur dan pengadaan ekspor.
Penandatangan nota kesepahaman (MoU) dilakukan oleh direktur bank masing-masing yang disaksikan oleh Menteri BUMN Rini Soemarno.
"Seperti diketahui, bahwa pada tanggal 26-28 Maret 2015, Presiden Joko Widodo melakukan kunjungan ke Jepang dan Cina dan dalam kunjungan tersebut ada beberapa MoU yang ditandatangani saat itu meliputi keuangan, infrastruktur dan sebagainya," kata Gatot di gedung DPR, Selasa (29/9/2015).
Dari hasil MoU tersebut, empat hari kemudian, Jokowi memerintah Rini Soemarno dan Sofyan Djalil yang saat itu masih menjabat Menteri Koordinator Perekonomian untuk menindaklanjuti MoU.
"Nah dalam waktu 3 kali kunjungan Ibu Rini ini disepakati pada 16 September untuk memberikan pinjaman 3 miliar dolar AS ini kepada bank BUMN," katanya.
Dia menegaskan bahwa pinjaman ini sebenarnya bersifat business to business tanpa ada keterlibatan dengan pemerintah.
"Yang melakukan penandatangan MoU ini itu dirut dari masing-masing bank, disaksikannya oleh Bu Rini. Nggak ada persyaratan atau pegadaian dari pemerintah," tegasnya.
Bahkan, pihaknya menjamin, jika dapat utang dengan tenor 10 tahun ini tidak akan menjual atau menggadaikan Indonesia sebagai persyaratannya.